KAUM ahli kitab yang kafir, Bani Nadhir, menjalin persekongkolan untuk memerangi Rasulullah, bahkan melakukan percobaan pembunuhan kepada Nabi hingga membuat kaum itu terusir dari Kota Madinah.
Allah menyatakan kaum munafik itu sama dengan Yahudi yang memiliki kebencian yang sama kepada Islam dan ingin menghambat kebaikan. Tafsir Al-Mishbah kali ini akan mengungkapkan ciri-ciri kaum munafik itu.
Dalam Surah Al-Hasyr (Pengusiran) ayat ke-13, Allah menyebutkan mereka lebih takut kepada kaum muslimin daripada Allah. "Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka ialah kaum yang tidak mengerti."
Kata takut yang dituliskan ayat ini ialah rahba, artinya rasa takutnya sangat mendalam hingga mendarah daging sehingga sangat sulit mengubah pikirannya.
Bani Nadhir takut kepada Rasullullah SAW karena mereka tidak mengerti. Rasul pun pernah berdoa kepada Allah untuk menyelamatkan kaumnya dari orang-orang yang tidak takut kepada Allah.
Sebagai ciri lain, kaum munafik juga takut menghadapi kaum muslim dalam perang bersama, kecuali dalam sebuah perkampungan di balik benteng dengan dinding dan paritnya atau di belakang tembok yang melindungi mereka.
Hal itu disebabkan orang-orang munafik itu hanya tampak kompak di luar. Padahal, hati dan tujuan mereka terpecah belah. Begitu penjelasan ayat 14 surah ke-59 dalam Alquran ini.
Di ayat itu diperlihatkan bahwa kaum mereka mempertahankan pendapat masing-masing sampai berkelahi. Itu sebabnya mereka ialah kaum yang tidak berakal.
Atas perbuatan mereka, dikatakan bahwa mereka pun mendapatkan bencana berupa azab yang pedih di dunia dan masa setelahnya.
Dari ayat ke-16 diketahui bahwa orang munafik melakukan bujukan seperti halnya bujukan setan, yakni merayu dan mengajak ke keburukan. Namun, ketika selesai, ia akan berpaling dan berkata bahwa ia hanya mengajak kamu dan ia takut kepada Allah. Sama seperti setan yang merayu, tetapi jatuh ke bencana.
"(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia, 'Kafirlah kamu', maka tatkala manusia itu telah kafir maka ia berkata, 'Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam'," begitu bunyi ayat 16.
Perlu dipahami, baik yang menggoda maupun yang digoda keduanya sama-sama masuk ke neraka karena perbuatan mereka sendiri. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya tanpa ada peluang keluar dari neraka, seperti yang tertulis di ayat ke-17 surah ini.
Setan itu sama seperti halnya virus covid-19 yang belakangan ini menyerang manusia. Virus menyerang imun (kekebalan tubuh) kita, tapi jika memang kita telah dipersiapkan dengan vaksin misalnya, kemungkinan untuk terpapar akan sedikit. Begitu pula dengan manusia yang jika disiapkan dengan iman, akan terjauhi dari menerima bujukan. (Wan/H-2)