Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
BERBICARA sepak bola hampir semua warga menyukai cabang olahraga ini. Bisa dipastikan setiap ada laga yang ditayangkan televisi, selalu ditonton kendati harus berdesak-desakan di rumah tetangga.
Menurut saya sepak bola ialah salah satu pemersatu bangsa. Lihat saja bagaimana sambutan masyarakat saat timnas berlaga di Piala AFF 2016. Semua seperti terbius dengan aksi Andik Vermansyah, Boaz Solossa, dan kawan-kawannya di lapangan hijau. Mereka melupakan perbedaan yang ada karena punya satu tujuan, yaitu mendukung aksi heroik para pemain di lapangan.
Entah apa jadinya kalau Indonesia akhirnya ditakdirkan bisa tampil di Piala Dunia. Pasti aksi dukungan yang diberikan masyarakat lebih menggila jika dibandingkan dengan yang pernah ada. Sayangnya, kita tak pernah bisa mencicipi laga paling elite di tingkat dunia tersebut, dan hanya mampu menjadi penonton yang baik saja.
Ketika di final Piala AFF lalu, kekalahan dari Thailand memang begitu menyesakkan. Antusias masyarakat untuk terus mendukung para pemain, meski Indonesia belum pernah menjadi juara di ajang ini, begitu luar biasa. Harus diakui bahwa sepak bola sudah menjadi pemersatu bangsa dengan melampaui sekat-sekat perbedaan.
Untuk mempersatukan rakyat suatu bangsa memang harus memiliki tujuan sama. Ketika perbedaan-perbedaan yang lebih dikedepankan, bangsa itu hanya tinggal menunggu kehancuran saja. Mari kita doakan bersama agar Indonesia bisa meraih medali emas di SEA Games dan Asian Games, serta puncaknya di Olimpiade. Selain itu bisa menjadi salah satu peserta di ajang World Cup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved