Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pentingnya Mitigasi Bencana

AG Toto Marsanto
18/11/2016 02:39
Pentingnya Mitigasi Bencana
(ANTARA/Agus Bebeng)

BENCANA banjir hampir dipastikan terjadi setiap datangnya musim penghujan.

Seperti yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, banjir disebabkan beberapa sungai meluap seperti Sungai Citepus, Sungai Cibeureum, dan Cikakak.

Banjir juga disebabkan mampatnya saluran drainase yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan ke daerah yang lebih rendah.

Walau pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasinya, banjir masih terjadi setiap tahunnya.

Pada dasarnya bencana banjir selalu menimbulkan kerugian yang besar bagi manusia, baik materi maupun jiwa serta berdampak terhadap perubahan ekosistem.

Upaya untuk mengatasi banjir di Indonesia sebenarnya sudah dilakukan sejak pemerintahan kolonial Belanda seperti membangun pencegah atau pengendali banjir dan membangun kanal-kanal.

Upaya lainnya juga telah diprogramkan dengan merehabilitasi tanah-tanah kritis di hulu-hulu daerah aliran sungai (DAS) yang memiliki potensi air limpasan yang cukup besar bagi wilayah di bawahnya.

Selain itu, upaya mengatasi banjir dapat dilakukan melalui penanganan secara komperhensif yang bertujuan mengurangi beban kerugian yang diderita masyarakat dan mengurangi besarnya kerugian (flood damage mitigation).

Saat ini pendekatan secara komprehensif dapat dilakukan dengan cara menyadarkan masyarakat untuk ikut memelihara alam terutama sungai.

Hal itu bertujuan agar sungai tetap mampu mengendalikan jumlah volume air.

Dari semua upaya yang ada, tindakan mitigasilah yang dapat dipandang sebagai suatu upaya struktur dengan membangun infrastruktur pengendali banjir sebagai sebuah langkah terdepan untuk mengatasi masalah banjir.

Tindakan preventif merupakan tindakan yang bersifat nonstruktur yang lebih menekankan pengelolaan lingkungan DAS sebagai bagian integral dari perencanaan penanggulangan bencana banjir.

Namun, dalam pengaturan tersebut, tampaknya modal dasar keikutsertaan masyarakat sama sekali tidak disinggung.

Padahal, secara fakta, manusialah sebagai faktor penyebab utamanya.

AG Toto Marsanto
Universitas Sanata Dharma



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya