Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SAYA pelanggan leasing mobil Astra Credit Company (ACC) dengan nomor kontrak 01100178001507525 atas nama Putri T.
Pada 20 Januari 2016, ada orang datang ke tempat tinggal saya yang mengatasnamakan ACC untuk menagih karena saya memiliki keterlambatan angsuran 3 bulan.
Betapa kagetnya saya, orang itu menagih dan meminta saya membayar termasuk dengan biaya penarikan yang terbilang fantastis melebihi cicilan angsuran per bulannya.
Saya memang salah karena terlambat bayar.
Sebagai bentuk tanggung jawab, saya bayar satu angsuran berikut dengan biaya penarikan tersebut sebelum 18 Februari 2016.
Pada 16 Februari 2016, saya melakukan pembayaran ke rekening orang tersebut yang mengaku bernama Jophi karena dia berjanji akan membantu membayarkan ke pihak ACC.
Namun, setelah 18 Februari, angsuran tersebut tidak dibayarkan sehingga ada pihak ACC yang datang ke rumah menagih semua pembayaran termasuk biaya penagihan kembali.
Ke mana uang saya sebelumnya? Seperti inikah pelayanan ACC kepada customer-nya yang memang sedang mengalami masalah dalam pembayaran.
Ternyata dalam keadaan susah malah dimanfaatkan untuk diperas dengan dalih biaya penarikan.
Sengaja atau tidak, oknum yang mengaku petugas penagihan ACC sudah menahan uang saya yang saya setorkan dengan tujuan mendapatkan biaya penarikan kembali.
Sangat licik.
Sungguh luar biasa perusahaan sebesar ACC bisa mempekerjakan orang dengan mental pemeras.
Atas kejadian ini, mungkin pihak ACC akan berdalih itu bukan orang ACC.
Namun, banyak yang tahu bahwa ACC atau lembaga pembiayaan lain kadang menggunakan pihak ketiga untuk melakukan penagihan ke customer yang melakukan keterlambatan pembayaran.
Kalau memang ingin menggunakan pihak ketiga, cobalah tidak menggunakan orang yang tak memiliki jiwa pemeras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved