Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Mari Waspadai Gerakan Anti-Pancasila

Donk Ghanie Mahasiswa Program Megister Ilmu Komunikasi, Pascasarjana Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama)
24/8/2017 08:05
Mari Waspadai Gerakan Anti-Pancasila
()

BELAKANGAN bangsa Indonesia menghadapi permasalahan serius dengan hadirnya gerakan yang berupaya mengganti Pancasila lewat aksi radikalisme dan berbagai propaganda dengan menyebutkan Indonesia sebagai negara thaghut dan Pancasila dianggap sebagai ideologi syirik.

Hadirnya gerakan tersebut merupakan bentuk ancaman bagi keberlangsungan Indonesia sebagai sebuah negara. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin kita akan menghadapi permasalahan besar seperti negara-negara lain yang saat ini sedang terlibat konflik berkepanjangan lewat perang saudara.

Sejatinya Pancasila merupakan ideologi final dan sangat tepat bagi Indonesia yang multietnik, suku, agama, dan golongan. Tidak sedikit pula penghargaan maupun pujian yang diterima Indonesia dari negara lain atas keberhasilan merumuskan ideologi negara lewat Pancasila dalam kemajemukan yang ada.

Namun, di tengah kerisauan tersebut, kita masih dapat bernapas lega. Ternyata masih banyak warga negara yang memiliki perhatian tinggi atas terjaganya Pancasila sebagai ideologi negara yang harus tetap dipertahankan dengan baik.

Lewat salah satu artikel terbitan salah satu media nasional, Hery Haryanto Azumi, Sekjen Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar PerĀ­gerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dalam tulisannya menanggapi serius permasalahan krisis Pancasila.

Menurutnya, gelombang krisis Pancasila tidak kalah berbahaya dengan gelombang krisis ekonomi. Krisis ekonomi berakibat pada melambungnya harga kebutuhan pokok, sedangkan krisis Pancasila berakibat pada runtuhnya kedaulatan negara. Negara bisa chaos berkepanjangan jika gagal mempertahankan ideologi Pancasila.

Dalam tulisan tersebut beliau memberikan apresiasi kepada pemerintahan Joko Widodo atas upaya antisipasi yang dilakukan dengan mengeluarkan PerĀ­ppu Nomor 2 Tahun 2017 terkait dengan pembubaran ormas anti-Pancasila dan menyambut baik pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

Ia menyarankan untuk mendorong peran ulama dan kiai mejelaskan pada umat bahwa Pancasila merupakan konsensus pendiri bangsa yang mengandung nilai-nilai agama (Islam). Begitu juga dengan peran para guru agama di sekolah yang tidak hanya menaburkan ajaran agama semata, tapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Selain itu, peran ormas dinilai penting untuk membentengi Pancasila dari serangan ideologi asing.

Perhatian segenap elemen bangsa dalam menyikapi persoalan seperti ini penting sekali dalam mencarikan solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Kita tetap ingin melihat Indonesia tumbuh dan berkembang sebagai negara yang dapat dapat merawat warisan para pendiri bangsa.

Tentunya kita berharap Pancasila dapat terjaga dengan baik sebagai ideologi negara. Momentum HUT RI yang ke-72 ini dapat kita jadikan sebagai komitmen bersama bahwa segala upaya yang dilakukan untuk menggantikan ideologi Pancasila adalah musuh kita semua.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya