Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DALAM beberapa tahun terakhir, perkembangan internet di dunia sudah semakin pesat.
Hal itu dapat kita lihat dari media sosial dan media daring yang menjamur serta sudah tidak asing lagi bagi masyarakat sekarang.
Kemunculan media ini membantu, terutama dalam mencari informasi maupun berita.
Keunggulan utama, yakni kecepatan, kemudahan, serta interaktivitas membuat media sosial maupun daring menjadi salah satu pilihan masyarakat.
Sebagai seorang pemakai media sosial saya mengerti kelebihan serta kepuasan yang didapat dalam menggunakan media sosial.
Berkomunikasi, mencari informasi, hiburan, hingga berita dengan konten-konten yang beragam.
Sudah jelas media sosial maupun daring telah berubah fungsi dari yang sebelumnya hanya untuk sosialisasi menjadi wadah yang memiliki berbagai macam fungsi.
Namun, media itu juga sering kali disalahgunakan dan berujung pada efek yang merusak, seperti penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian antarmasyarakat.
Dengan penyebaran informasi yang bebas serta begitu cepat saat ini, tak mengherankan jika berita-berita itu dengan cepat di terima masyarakat dan mengundang keresahan.
Bahayanya, kebiasaan masyarakat kita yang tidak melakukan pengecekan lagi atas berita yang diterimanya.
Bahkan, mereka turut menyebarkan berita yang berpotensi menimbulkan keresahan dan perpecahan dari sumber yang tidak jelas tersebut.
Sangat jelas, bahwa di era digital saat ini, masyarakat kita masih memiliki tingkat kesadaran media yang rendah.
Itu menandakan media literasi di Indonesia masih kurang dijalankan.
Secara umum media literasi atau melek media dapat diartikan sebagai kemampuan khalayak untuk menganalisis, mengevaluasi, serta mengomunikasikan isi pesan di media.
Dengan berita hoaks yang telah membanjiri dunia digital terutama media sosial, perlu adanya media literasi agar masyarakat tidak mudah terpengaruh pemberitaan yang belum tentu sumber kebenarannya sehingga masyarakat bisa lebih bijak dan kritis dalam menggunakan internet.
Akan lebih baik lagi bila pemerintah aktif mengampanyekan perlunya media literasi bagi masyarakat, bahkan menjadikannya sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah sehingga masyarakat pandai memilah, mana berita yang benar dan mana yang tidak.
Tentunya dengan melakukan hal ini pemerintah secara tidak langsung melakukan upaya preventif dalam penyebaran berita-berita itu serta membantu masyarakat dalam memahami, menganalisis pemberitaan yang ada saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved