Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pengalaman Monaco Ancam Eksistensi the Citizens

Satria Sakti Utama
21/2/2017 01:30
Pengalaman Monaco Ancam Eksistensi the Citizens
(AFP PHOTO / Glyn KIRK)

MANCHESTER City bersyukur karena terhindar dari lawan berat, seperti Barcelona atau Atletico Madrid, di babak 16 besar Liga Champions. Namun, lawan mereka di perdelapan final ini, AS Monaco, juga bukan lawan mudah. The Citizens wajib waspada, dimulai saat mereka berperan sebagai tuan rumah di duel pertama, dini hari nanti. Bersama pelatih baru, Josep Guardiola, City berhasrat untuk setidaknya menyamai pencapaian terbaik mereka di Liga Champions dengan masuk jajaran empat besar seperti musim lalu.

Namun, tim tamu punya pengalaman cukup untuk menaklukkan klub-klub asal Inggris di fase knock-out. Les Rouge et Blanc julukan AS Monaco tercatat sudah tiga kali menaklukkan tim asal Britania, yakni Manchester United (1997-1998), Chelsea (2003-2004), dan Arsenal (2014-2015). Tidak hanya itu, Monaco juga memiliki rekor tandang positif tiap melawat ke markas tim-tim Inggris.

Dari delapan laga tandang, skuat yang kini dibesut Leonardo Jardim itu meraih empat kemenangan serta dua kali seri.
Musim ini, AS Monaco juga tampil melebihi ekspektasi dengan memimpin tabel Ligue 1 di atas Paris Saint-Germain dengan 59 poin. Hebatnya lagi, mereka memiliki catatan memasukkan gol sebanyak 76 kali dalam 26 laga di kompetisi domestik, unggul 26 gol atas PSG.

Itu berarti skuat Monaco rata-rata hampir mencetak tiga gol setiap pertandingan Pelatih City, Pep, pun sadar besarnya ancaman yang mengintai skuatnya malam nanti. "Mereka tim kuat, mencetak banyak gol. Mereka mengandalkan permainan fisik sehingga kami juga harus segera memperbaiki fisik kami," ujar Pep. Meski hanya lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up grup,

'Manchester Biru' tetap menjadi unggulan untuk memenangi pertandingan di Etihad. Salah satu alasannya ialah deretan nama pemain berkualitas yang sengaja diistirahatkan Pep kala ditahan imbang tim kasta kedua, Huddersfield Town, 0-0 di Piala FA, akhir pekan lalu.

Duo Silva
Malam nanti akan menjadi kesempatan bagi striker City, Sergio Aguero, untuk membuktikan dirinya masih layak menjadi andalan nomor wahid. Gabriel Jesus yang belakangan menggeser namanya kini harus menepi akibat cedera. Di lain pihak, Pep juga bisa mengandalkan David Silva untuk meningkatkan kreativitas lini tengah. Pemain berusia 31 tahun itu akan menjadi motor serangan sekaligus otak permainan tiki-taka ala Pep dengan bantuan Kevin de Bruyne.

AS Monaco juga bisa menurunkan Silva lain, yakni Bernardo Silva. Bernardo masih berusia 22 tahun, tapi sudah dipercaya mengenakan nomor punggung keramat, 10. Pesepak bola asal Portugal itu membayarnya dengan mempersembahkan sembilan gol musim ini, termasuk satu gol saat timnya ditahan Bastia 1-1, Sabtu (18/2) lalu. Ia juga menjadi aktor penting bagi Monaco saat mampu mencuri poin dari tangan Tottenham Hotspur, Villarreal, dan CSKA Moscow di fase grup.

"Dia berkembang dalam hal penempatan posisinya. Ia memilih ruang antara garis lawan dan memang lebih efektif di area tersebut," tukas Jardim. (AFP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya