Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
STATUS unggulan akan menempel di pundak Barcelona saat berkunjung ke Paris untuk melawan Paris Saint-Germain (PSG) di leg pertama babak 16 besar Liga Champions Eropa, dini hari nanti.
Bukan tanpa alasan memang jika menilik rekor pertemuan kedua tim, Barcelona pantas dikedepankan di laga yang dilangsungkan di Parc des Princes, Paris, Prancis itu. Sejak 2012 kedua tim tujuh kali bertemu. Dari pertemuan itu, tiga kemenangan dan tiga hasil seri menjadi milik publik Catalunya.
Di sisi lain, Blaugrana--julukan Barcelona--sedang dalam kepercayaan diri tinggi. Kemenangan setengah lusin atas Alaves akhir pekan lalu menggenapkan rekor tidak terkalahkan Barca dalam 11 laga terakhir. Skuat asuhan Luis Enrique itu pun berhasrat untuk terus menghidupkan asa meraih treble alias tiga gelar musim ini layaknya pada 2009 dan 2015.
Akan tetapi, mantan pemain PSG yang kini berseragam biru-merah Barcelona, Lucas Digne, tidak melihat timnya kini berstatus favorit. PSG dipercaya punya warna permainan baru di bawah asuhan Unai Emery yang memungkinkan memberikan kejutan.
"Mereka punya pelatih baru dan banyak yang berubah. Saya tidak tahu jika kami akan menjadi favorit. Kami hanya menunjukkan kualitas kami seperti biasa. Kami akan memenangi dua laga tersebut," tutur pemain timnas Prancis itu.
Pemain berusia 23 tahun tersebut didatangkan pada awal musim dari PSG untuk menggantikan peran Dani Alves yang hijrah ke klub Seri A Italia, Juventus.
Bermain sempurna
Di kubu PSG, ambisi untuk menembus batas perempat final setelah gagal tiga kali ditunjukkan dengan melengserkan Laurent Blanc dari kursi pelatih. Unai Emery yang menggantikan posisi mantan legenda Les Bleus Prancis itu bermodal hattrick titel Liga Europa dari 2014 hingga 2016 bersama Sevilla.
Namun, selama melatih klub-klub Spanyol termasuk Sevilla, pelatih 45 tahun itu telah 23 kali melawan Barcelona dan hanya sekali ia mampu meraih hasil positif. Kemenangan di kandang dengan skor 2-1 itu diraih pada Oktober 2015 silam.
Emery juga harus menghapus kutukan selalu disingkirkan Barcelona di fase knock out. Dua kali Les Parisiens--julukan PSG--dipecundangi Lionel Messi dkk, yakni pada 2013 dan terakhir di 2015.
Gelandang PSG Lucas Moura bahkan sampai mewanti-wanti rekan-rekannya untuk tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Dua tahun lalu, PSG disingkirkan Barcelona di delapan besar dengan skor agregat 1-5 (1-3 dan 0-2).
"Barcelona adalah tim terbaik di dunia dan tidak ada yang menyangkal. Satu kesalahan saja melawan tim seperti mereka, kalian akan mati. Kami harus benar-benar bermain sempurna untuk bisa mengalahkan mereka," tukas Moura.
Kompatriot Moura, Marco Verrati, tidak ingin buru-buru mengucap kata menyerah. Modal 11 kemenangan dan sekali seri dalam 12 laga terakhir di pentas domestik membuat PSG percaya diri. Apalagi PSG pernah sekali mengalahkan Barcelona 3-2 pada fase grup Liga Champions 2014 lalu. "Kami percaya pada kami sendiri dan laga ini datang dalam waktu yang tepat bagi kami," tukas Verrati. (AFP/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved