Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PIALA Afrika 2017 yang berlangsung di Gabon bisa menjadi momen istimewa bagi Hector Cuper yang kini menangani timnas Mesir. Pelatih asal Argentina itu berpeluang menorehkan sejarah jika mampu membawa tim besutannya menjadi juara.
Jika Mesir lolos ke final dan menang di laga pamungkas, Senin (6/2), itu akan menjadi gelar perdana Cuper sepanjang karier kepelatihannya. Jika Mesir juara, Cuper akan menjadi pelatih kedua asal Amerika Selatan yang mampu menjuarai Piala Afrika setelah Otto Gloria, pelatih asal Brasil yang membawa Nigeria menjadi juara pada 1980.
Setelah ia membawa Mesir lolos dari penyisihan Grup D, ujian berat kembali harus dihadapinya. Maroko, tim yang selama ini sulit dikalahkan Mesir, akan menjadi lawan dalam laga perempat final di Stade de Port-Gentil, dini hari nanti.
Dari statistik, Mesir memang sulit menang atas Maroko. Dari 26 laga dengan Maroko, the Pharaohs, julukan timnas Mesir, hanya mampu meraih 2 kemenangan dan 13 kali menelan kekalahan. Mesir terakhir kali menang atas Maroko ialah di Piala Afrika 1986 dengan skor 1-0.
Namun, Cuper tidak memedulikan rekor pertemuan Mesir dengan Maroko. Mantan pelatih Inter Milan dan Valencia itu menegaskan tim besutannya siap menghantam setiap lawan yang dihadapi.
"Ambisi kami sangat tinggi dan kami akan bertempur saat melawan Maroko dan lawan lainnya demi mencapai final," ujar Cuper.
Untuk menghadapi Maroko, Cuper akan kembali mengandalkan kepiawaian Mohamed Salah. Mantan pemain Chelsea yang kini merumput bersama AS Roma itu akan menjadi pemain kunci kesuksesan Mesir.
"Saat ini sepak bola modern selalu menampilkan permainan menyerang dan lini belakang yang kukuh. Namun, ia (Salah) membuat permainan kami sedikit berbeda," jelas gelandang Mesir, Ahmed Elmohamady.
Di sisi lain, Maroko dinilai lebih berpeluang memenangi laga. Sosok Herve Renard yang menjadi pelatih dinilai sebagai faktor kunci tim berjuluk 'Singa Atlas' tersebut.
"Renard bisa membawa Maroko ke final. Itu akan menjadi prestasi ketiganya setelah membawa Pantai Gading dan Zambia menjadi juara Piala Afrika pada 2015 dan 2012," kata Presiden Persatuan Sepak Bola Zambia Kalusha Bwalya. Di laga lain, Ghana dan Republik Demokratik Kongo akan berhadapan untuk memperebutkan tiket ke semifinal di Stade d'Oyem. (AFP/Beo/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved