Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENDIANG Achmad Kurniawan (AK) sempat menyampaikan keinginan tahun ini menjadi pelatih kiper di Arema FC sebelum menjalani perawatan akibat gangguan jantung.
Pelatih Arema FC Aji Santoso kepada Media Indonesia di rumah duka Jalan Panglima Sudirman 105 A, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (10/1) malam, mengatakan, cita-cita itu memang belum sempat terwujud tapi reputasi AK dinilainya sangat layak menjadi pelatih.
Saat itu, lanjut Aji, AK sempat menyampaikan niat tersebut ke sopirnya.
"Tolong sampaikan ke coach Aji, saya ingin menjadi pelatih. Tahun ini ingin melatih Arema," tegas Aji menirukan pesan AK.
Belum sempat bertemu AK untuk membicarakan lebih serius perihal rencana menjadi pelatih kiper tersebut, akhirnya Aji menerima kabar bahwa AK sedang kritis setelah mengeluh sesak napas sehingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang pada Kamis, 29 Desember 2016 lalu.
"Saya pikir itu cita-cita bagus, sebab kualitas AK sangat bagus. Saya mengetahui benar kemampuan AK. Namun takdir mengatakan lain, cita-cita AK yang ini tidak kesampaian," ungkapnya.
Aji menyatakan reputasi AK tidak diragukan lagi. Kakak kandung kiper tim nasional Kurnia Meiga itu sangat layak menjadi pelatih Arema. Selain itu, almarhum dinilainya juga masih mumpuni menjadi andalan Arema di kompetisi musim depan.
"Saya mengetahui kemampuannya, sebab pernah di Persik Kediri sama saya. Saya tahu kualitasnya sangat bagus," tuturnya.
Kini, lanjutnya, Arema sangat kehilangan kiper terbaik. Aji mengaku performa AK saat Arema melawan Pupuk Samarinda sangat luar biasa. Ia terakhir bertemu setelah Arema melawan Persela Lamongan, tapi hanya sekadar menanyakan kabar. Setelah itu lama tidak bertemu.
"Meskipun jarang berkemu, tapi saya merasa kehilangan. Bagaimana pun juga, AK bisa dikatakan sebagai tulang punggung Arema," tukasnya.
AK meninggal dunia di usia 37 tahun setelah menjalani perawatan di RS Syaiful Anwar Malang, akibat gangguan jantung. Sebelumnya sempat koma pada Kamis (29/12) sehingga harus mendapatkan perawatan dokter. Kondisinya sempat dikabarkan membaik, tetapi akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Selasa (10/1) sekitar pukul 17.00 WIB.
Setelah jenazah disalatkan di masjid dan disemayamkan di rumah duka, jenazah langsung dibawa ke Jakarta malam ini. Sepanjang kariernya, pemain kelahiran Jakarta, 31 Oktober 1979 itu pernah memperkuat Persita Tangerang dan tim nasional U-23. AK meninggalkan seorang istri Femmy Chintia. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved