Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Zidane Abaikan Penghargaan Pelatih Terbaik

(Soccerway/Beo/R-1)
05/1/2017 04:40
Zidane Abaikan Penghargaan Pelatih Terbaik
(AFP/GERARD JULIEN)

PELATIH Real Madrid Zinedine Zidane menyatakan dirinya belum pantas untuk mendapat penghargaan sebagai pelatih terbaik FIFA 2016. Zizou, demikian dia akrab disapa, menyatakan pengalamannya belum seberapa jika dibandingkan dengan kandidat lain. Dia juga menyam-pingkan raihan trofi saat menukangi Madrid, yakni Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antar-klub, di tahun pertama memoles Los Blancos.

Pada Liga Champions yang berlangsung akhir Mei 2016, Madrid berhasil mengalahkan Atletico Madrid melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 hingga melewati babak tambahan waktu. Di Piala Super Eropa, polesan Zizou membuat El Real mengalahkan Sevilla 3-2, awal Agustus 2016 silam. Gelar juara tambahan melalui Piala Dunia Antarklub diraih Madrid dengan menaklukkan Kashima Antlers, Jepang, dengan skor 4-2, di pertengahan Desember.

“Saya tidak terkejut kalau tidak terpilih menjadi pelatih terbaik. Masih banyak pelatih lain yang lebih hebat dan pantas untuk itu,” ujar Zidane di sela-sela kesiapan menghadapi laga Copa del Rey melawan Sevilla, Rabu (4/1). Zidane menjadi salah satu kandidat pelatih terbaik FIFA, bersaing dengan arsitek Leicester City Claudio Ranieri dan pelatih Portugal Fernando Santos.

Menurut pemain yang mengantar Les Bleus Prancis memenangi Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 itu, ia masih terbilang baru sebagai pelatih. Zizou merasa masih banyak tantangan yang harus dia dihadapi. “Belum banyak yang bisa saya tunjukkan,” imbuh pria berusia 44 tahun itu. Ia pun berkeras menyampaikan bahwa jam terbangnya belum sebanyak ketika dia masih merumput di lapangan sebagai pemain.

“Saya harus meningkatkan kemampuan, sama seperti ketika menjadi pemain. Ketika usia sudah mulai kepala tiga, tetap semangat. Begitu juga ketika menjadi pelatih, meski dengan tugas yang berbeda. Masih sangat lama untuk bisa menyamai kesuksesan saya ketika dulu (menjadi pemain),” kata Zidane yang besar bersama Juventus dan Real Madrid. Di Madrid, Zidane menggantikan posisi Rafa Benitez sejak awal 2016. “Saya akan memberikan yang terbaik untuk klub ini dan mencoba agar semuanya berjalan sesuai ha-rapan,” kata pria berkepala plontos itu. (Soccerway/Beo/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik