Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Klopp Abaikan Rekor Pertemuan dengan Guardiola

31/12/2016 01:45
Klopp Abaikan Rekor Pertemuan dengan Guardiola
(AP)

JUERGEN Klopp dan Pep Guardiola bakal bertemu lagi di lapangan hijau saat tim besutan masing-masing, Liverpool dan Manchester City, bertarung di Anfield.

Klopp pun antusias dengan pertemuan itu. Namun, dirinya tak ingin melihat statistik.

Ketika masih bergelut di Bundesliga, Klopp dan Guardiola sudah delapan kali bertemu.

Kala itu Klopp menangani Borussia Dortmund, sedangkan Guardiola melatih Bayern Muenchen. Keduanya sama kuat dengan masing-masing memenangi empat laga.

Selain sukses bersama the Bavarians, Guardiola sudah mencicipi trofi bersama klub Spanyol, Barcelona.

Ia tercatat memenangi 14 titel di Spanyol dan 7 di Jerman.

Ia juga sudah sering mendapat penghargaan sebagai manajer terbaik di dunia.

Meski gelar yang sudah diraihnya tidak sebanyak Pep, Klopp bukan pelatih ingusan.

Buktinya, tim yang ia besut bisa memenangi separuh dari total pertemuan mereka di Bundesliga.

Sebagai pelatih yang juga punya pengalaman luar biasa, Klopp mengakui kemampuan Guardiola.

"Dia manajer yang luar biasa, 100%. Anda bisa lihat dia manajer yang sangat besar pengaruhnya. Dia punya ide yang cemerlang. Dia punya karier yang fantastis hingga sekarang. Dia punya gaya yang bagus bersama Barcelona dan Bayern, tapi gaya permainan Barcelona tidak selalu memungkinkan diterapkan pada setiap tim. Itu sangat bergantung pada pemain yang Anda punya," ujar Klopp.

"Kami tahu segalanya tentang sepak terjang Pep dengan Bayern, tapi itu tidak penting lagi karena sekarang kami berhadapan dengan pemain dan sistem yang berbeda. Ini bukan tentang sejarah saya melawan Guardiola karena tim yang kami tangani saat ini belum pernah berhadapan," tambahnya.

Perseteruan Klopp dan Guardiola dimulai saat keduanya masih menjadi rival berat di Bundesliga.

Klopp dan Guardiola sempat bertegang akibat persoalan di luar lapangan, yakni dalam perebutan mendapat tanda tangan Mario Goetze.

Klopp merasa sebagai pihak yang membesarkan pahlawan penyelamat timnas Jerman pada final Piala Dunia 2014 di Brasil itu merasa kecewa lantaran Goetze pindah ke Bayern.

Klopp tak mampu menahannya dan menjadi panas saat ia tahu Guardiola ada di balik kepindahan Goetze di musim panas 2013.

Klopp akhirnya mengetahui Goetze memang ingin bermain dengan gaya yang diterapkan Guardiola.

Sejak itulah ketegangan keduanya selalu menjadi bumbu rivalitas mereka di lapangan hijau. (Skysports/BBC/Mag/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya