Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
ENAM tim yang menghuni tangga teratas klasemen sementara Liga Primer sukses mengamankan tiga poin dalam laga Boxing Day lalu.
Namun, setidaknya satu di antara mereka dipastikan gagal mengulang pencapaian itu dalam laga pekan ke-19, Sabtu (31/12) malam nanti.
Tengok saja Anfield.
Stadion itu akan menjadi saksi mata pertemuan tim peringkat kedua Liverpool dengan penghuni posisi ketiga Manchester City, dalam pertandingan pembuka 2017, Minggu (1/1) dini hari WIB.
Duel itu pun akan menjadi pembuka tahun yang seru karena mempertaruhkan gengsi kedua pelatih super, Juergen Klopp dan Pep Guardiola.
Perang urat saraf pun sudah dimulai ketika Klopp memimpin anak asuhannya untuk membantai Stoke City 4-1 dalam laga Boxing Day.
Ketika itu, Pep menyaksikan pertandingan langsung dari tribune Anfield.
Pertaruhannya jelas.
Mereka merupakan dua tim teratas di Liga Primer musim ini terkait dengan jumlah produktivitas gol.
The Reds merupakan skuat paling ganas dengan jaringan 45 bola ke gawang lawan, sedangkan City merupakan skuat kedua tersubur (bersama Arsenal) dengan memasukkan 39 gol.
Dari lima pertandingan terakhir, keduanya pun sama-sama menunjukkan tren tidak dapat dihentikan dengan mengantongi tiga kemenangan beruntun.
Mereka juga hanya kebobolan satu bola, sedangkan Liverpool memasukkan satu bola lebih banyak, yakni 8 berbanding 7.
Jika dilihat dari statistik, tim asal Merseyside itu lebih unggul karena memenangi 5 dari 8 pertemuan di semua kompetisi.
Pada pertemuan terakhir di Anfield, musim lalu, 'si Merah' pun unggul dengan kemenangan telak 3-0.
Meskipun demikian, modal sejarah tidak serta-merta membuat Klopp jemawa.
Apalagi, saat ini the Citizens telah ditunggangi pelatih yang berbeda dan lebih kuat jika dibandingkan dengan pelatih sebelumnya, Manuel Pellegrini (2013-2016).
"Mereka semakin baik ketimbang tahun lalu dan kami juga menjadi semakin membaik. Ini akan menjadi permainan yang berbeda daripada tahun lalu," ujar juru taktik asal Jerman tersebut.
Dari 18 pertandingan yang sudah dilakoni hingga paruh musim ini, klub tetangga Everton itu tercatat lebih unggul dengan berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga Primer berkat mengantongi 40 poin.
Namun, posisi mereka bisa ditikung 'Manchester Biru' jika menelan kekalahan karena keduanya kini hanya berjarak 1 poin.
Bagi kedua tim raksasa itu, hasil imbang bukanlah opsi.
Mereka butuh angka penuh untuk tetap menempel Chelsea di puncak klasemen.
Apalagi, di malam yang sama, the Blues diprediksi tak mengalami kesulitan karena hanya akan menjamu Stoke City di Stamford Bridge.
Faktor Aguero
Sayangnya, menjelang pertemuan, formasi tuan rumah akan pincang dengan beberapa pesakitan yang masih belum pulih dari cedera.
Salah satunya ialah Philippe Coutinho.
Keputusan krusial lain yang harus dibuat Klopp ialah menentukan pemainnya di bawah mistar.
Sudah tiga pertandingan ini eks juru taktik Borussia Dortmund itu memercayakan posisi kiper kepada Simon Mignolet.
Kehadirannya cukup memengaruhi performa lini belakang sehingga mereka hanya kemasukan satu bola dalam tiga laga.
Penentuan komposisi pertahanan amat krusial bagi Liverpool karena striker nomor wahid City, Sergio Aguero, akan kembali merumput, malam nanti.
Pemain yang memiliki sapaan 'Kun' itu bakal memainkan laga setelah mendapat sanksi larangan bermain dalam empat partai akibat diberi kartu merah oleh wasit dalam kekalahan 1-3 dari Chelsea lalu.
Tiga gelandang pendukung pergerakan Aguero, yakni Raheem Sterling, David Silva, dan Kevin de Bruyne juga berada dalam kondisi fit dan siap tempur.
Dengan kata lain, City siap kembali mengamankan tiga angka meski bakal tampil di hadapan para pendukung Liverpool.
"Kami masih berada di jalur juara dan berangkat dengan target memperkecil gap tujuh angka dari Chelsea. Kami harus siap mengamankan setiap peluang yang ada di depan mata," tandas bek kiri City, Gael Clichy.
Kendati demikian, Guardiola patut mewaspadai mental pemain Roberto Firmino dkk.
'Si Merah' tidak pernah kalah selama 14 laga terakhir di kandang mereka pada musim ini.
Cetakan rekor tertinggi Liga Primer selama berlaga di kandang pun masih menjadi milik tetangga Everton itu dengan total 25 gol.
"Pertandingan kali ini akan berlangsung sangat sulit untuk kedua tim. Seperti yang sudah saya katakan, saya sangat menanti-nantikannya karena kami sangat menyukai pertarungan melawan yang terbaik dan mereka (City) pastinya merupakan tim terbaik di dunia," lanjutnya.
Merasa kesulitan
Ketika perburuan gelar Liga Champions berlanjut saat City menghadapi AS Monaco di babak 16 besar, Februari mendatang, target gelar Liga Primer akan terasa semakin sulit dicapai.
Apalagi, dua pesaing terdekat mereka, Chelsea dan Liverpool, tidak memiliki kesulitan yang sama karena keduanya memang tidak berkompetisi di level Eropa.
Guardiola pun tak menampik hal tersebut akan menjadi krusial jelang akhir musim kompetisi.
Namun, mantan pembesut Barcelona dan Bayern Muenchen itu lebih ingin berkonsentrasi pada skuat yang dimilikinya.
"Saat Liverpool beberapa tahun yang lalu sangat dekat dalam memenangi Liga Primer, mereka hanya memainkan satu pertandingan dalam satu minggu. Kondisi yang sama pun dialami Leicester musim lalu dan tahun ini Chelsea dan Liverpool," ujar Guardiola.
"Kami memainkan tujuh pertandingan lebih banyak dan tak kalah penting seperti Liga Champions. Itulah mengapa menjadi juara Liga Primer akan menjadi sulit. Kami harus menang di setiap pertandingan dan kami akan mencobanya," tandas Guardiola.
Jika klub tetangga Manchester United itu tak mampu mencuri kemenangan di Anfield, Arsenal bisa memanfaatkan kondisi tersebut.
Skuat asuhan Arsene Wenger tersebut berpotensi naik ke tiga besar, Minggu (1/1) malam, setelah terlebih dahulu menekuk tim papan bawah, Crystal Palace. (Berbagai Sumber/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved