Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
BERADA satu atap dengan Real Madrid di Grup F Liga Champions musim ini membuat Borussia Dortmund hanya dipandang sebelah mata. Di hari terakhir pertandingan fase grup, skuat asuhan Thomas Tuchel itu justru membuktikan bisa menjadi klub paling superior ketimbang para pesaingnya, bukan hanya el Real, melainkan juga Manchester United dan Barcelona. Dengan hasil imbang 2-2 kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu kemarin, Die Borussen berhasil memecah rekor tim tersubur selama babak penyisihan grup di Liga Champions sepanjang masa.
Wakil Bundesliga itu menjaringkan 21 gol dalam enam laga selama bertarung di Grup F. Catatan itu mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang tiga tim sekaligus dengan sama-sama mengoleksi 20 gol. Ketiga klub itu ialah Real Madrid saat meraih titel La Decima pada musim 2013-2014, Barcelona (2011-2012 dan 2016-2017), serta Manchester United saat memenangi Liga Champions musim 1998-1999. Skor akhir 2-2 itu pun memastikan Dortmund keluar sebagai pemuncak Grup F dengan 14 poin, 2 poin di atas juara bertahan Madrid.
Cristiano Ronaldo dan kolega sejatinya berpeluang besar merebut pimpinan klasemen saat unggul 2-0 lebih dahulu berkat gol Karim Benzema di menit 28 dan 53. Meski demikian, sesaat setelah laga melewati waktu 1 jam, penyerang asal Gabon, Pierre-Emerick Aubameyang, membuat Dortmund memperkecil ketinggalan. Petaka bagi Los Blancos akhirnya hadir 2 menit sebelum laga berakhir. Kali ini Aubameyang berperan sebagai kreator gol penyama kedudukan setelah memberikan umpan matang yang dimaksimalkan Marco Reus. "Saya sempat menilai umpan dari Aubameyang sangatlah terlambat. Beruntung, ternyata saya salah dan Reus mampu menjangkau bola dengan kecepatannya dan mengakhirinya," puji Tuchel seusai pertandingan.
Berpeluang reuni
Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane tidak mampu menutupi kekecewaan setelah timnya ditahan imbang 2-2 di Santiago Bernabeu, kamis (8/12). Dengan gagal memuncaki Grup F, Madrid melepas kesempatan untuk mendapat keuntungan lawan lebih mudah di babak perdelapan final Liga Champions. Bahkan, Zizou bisa bertemu dengan klub yang membesarkan namanya, Juventus, yang menjadi pemimpin Grup H.
Berdasarkan aturan, setiap runner-up grup akan berjumpa juara grup lainnya dengan syarat bukan dari federasi yang sama. "Saya tidak ingin melawan Juventus dengan sejumlah alasan, tapi kita tunggu saja hasil pengundian Senin (12/12) mendatang karena saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk itu," kata legenda sepak bola Prancis itu. Satu-satunya yang menjadi pelipur lara baginya ialah rekor tidak terkalahkan Real Madrid yang terus berlanjut. Di tangan Zizou, Los Merengues tidak terkalahkan dalam 34 laga, menyamai rekor Leo Beenhakker pada musim 1988-1989. (AFP/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved