Saat Chiesa Merasa Gemetar

FEDERICO Chiesa kaget ketika Direktur Teknik Liverpool Richard Hughes tiba-tiba menghubungi dirinya. "Maukah kamu bergabung dengan Liverpool?" cerita pemain asal Juventus tentang komunikasi yang ia lakukan dengan Hughes. "Saya langsung menjawab ya karena saya tahu sejarah klub itu, tahu bagaimana fanatiknya pendukung Liverpool, dan mereka sangat memercayai saya. Itulah yang memang saya inginkan."

Peristiwa itu sendiri menurut Chiesa berlangsung begitu cepat. Padahal, Liga Primer sudah memainkan dua kali pertandingannya dan ternyata the Reds mengincar dirinya. "Saya sampai gemetar ketika mendapatkan tawaran itu. Jujur saya merasa sangat senang menjadi pemain Liverpool," kata pesepak bola kelahiran Genoa, Italia, 25 Oktober 1997, itu.

Chiesa yang merupakan putra mantan pemain nasional Italia Enrico Chiesa itu tidak sabar untuk merasakan suasana Anfield. Ketika terbang dari Torino menuju Liverpool dan mendekati Anfield, ia meminta istrinya untuk memutar lagu kebesaran 'tim Mera' You’ll Never Walk Alone karena ingin menikmati magisnya lagu kebanggaan pendukung Liverpool itu.

"Saya ingin membayangkan bagaimana rasanya bermain di Anfield dan bagaimana ingar bingarnya teriakan penonton di sana. Pasti akan sangat menyenangkan. Momen itu akan sangat emosional, baik untuk saya maupun keluarga saya," jelas Chiesa.

Ia bersyukur klub lamanya tidak keberatan untuk melepas dirinya. Chiesa mendapatkan kontrak senilai 10 juta pound sterling dan akan mendapat tambahan sebesar 2,5 juta pound sterling dari Juve untuk kontrak selama empat musim ke depan.

Chiesa yang menjadi bintang Kejuaraan Piala Eropa 2020 dan membawa Italia memenangi kejuaraan yang digelar di Inggris tiga tahun lalu itu menjadi incaran pelatih Arne Slot sebagai pemain sayap. Pemain asal Italia itu sangat kuat sebagai penyerang sayap karena memiliki teknik bola yang tinggi serta kecepatan untuk membongkar pertahanan lawan.

Baca juga : Takdir Menjadi Negara Penonton

Sering kali Chiesa memotong masuk ke kotak penalti lawan dan melepaskan tendangan keras dengan kaki kanan yang mematikan kiper lawan. Namun, tidak jarang penyerang berusia 26 tahun itu masuk kotak penalti lawan untuk melepaskan umpan matang kepada rekannya.

Chiesa bukan mustahil akan diberi kesempatan oleh Slot untuk menikmati pertandingan saat bertandang ke Old Trafford pada Minggu malam. Liverpool harus langsung memainkan pertandingan besar menghadapi tuan rumah Manchester United.

Bagi Slot, Chiesa merupakan pemain pertama yang ia beli sejak dipercaya menggantikan pelatih Juergen Klopp. Ada satu lagi pemain yang ia kontrak, yaitu penjaga gawang Giorgi Mamardashvili dari Valencia. Namun, kiper asal Georgia itu 'disimpan' sementara di klub asalnya, Valencia.

Baca juga : Waktunya bagi Liverpool untuk Bangkit

Kehadiran Chiesa yang akan menggunakan kostum nomor 14 menambah daya gempur Liverpool. Slot mempunyai pilihan apabila penyerang asal Kolombia Luis Diaz harus absen.

Pertandingan berat

Baca juga : Liverpool, Singa yang Terluka

Pesan itu tentunya menjadi peringatan bagi klub-klub lain bahwa Liverpool serius untuk mengembalikan kejayaan mereka di Liga Primer. Besok malam menjadi pembuktian bagi Slot bahwa pelatih asal Belanda itu merupakan orang yang tepat menggantikan Klopp.

Pertandingan di Old Trafford merupakan 'perseteruan' lama antara Slot dan Erik ten Hag di Eredivisie. Hanya, kali ini mereka harus mengadu taktik dan strategi bukan di Belanda, melainkan di Inggris.

Ten Hag yang begitu hebat di Ajax belum mampu memperlihatkan sentuhan emasnya pada dua musim pertama di Old Trafford. Bahkan, ia nyaris dipermalukan, diputus kontraknya di tengah jalan karena prestasi Manchester United yang terpuruk.

'Setan Merah' gagal meraih tiket ke Liga Eropa musim ini karena hanya mampu berada di urutan ke-11 klasemen. Satu yang menyelamatkan nasib Ten Hag ialah keberhasilannya mempersembahkan Piala FA di samping belum adanya pelatih pengganti yang cocok di mata pemilik klub Jim Ratcliffe.

Pada awal musim yang mulai dijalani, 'Setan Merah' belum tampil meyakinkan. Mereka susah payah meraih kemenangan pertama atas Fulham dan harus menelan pil pahit pertama di tangan Brighton pada pertandingan kedua.

Itulah yang membuat pendukung Manchester United khawatir untuk pertandingan besok malam. Meski tampil di Theater of Dreams, Liverpool yang akan dihadapi bukan hanya 'musuh besar', melainkan juga secara kualitas permainan lebih baik daripada Bruno Fernandes dan kawan-kawan.

'Setan Merah' tidak konsisten dalam mengembangkan permainan yang kreatif dan penuh imajinasi. Kadang-kadang mereka tampil luar biasa dengan permainan yang sangat kreatif seperti ketika mengalahkan Manchester City pada final Piala FA musim lalu. Perpindahan permainan begitu cepat dan tidak diduga sehingga Marcus Rashford bisa memberikan umpan jauh di sayap kanan untuk disambut Alejandro Ganarcho. Dengan hanya dua sentuhan, bola berpindah ke kaki Fernandes untuk kemudian diselesaikan gelandang muda Kobbie Mainoo.

Ten Hag belum berhasil mengubah 'Setan Merah' menjadi tim yang disegani seperti pada zaman Sir Alex Ferguson dulu. Pada masa jayanya, Manchester United selalu mampu mencuri gol kemenangan pada saat-saat terakhir, kini mereka justru kebobolan saat injury time seperti ketika dikalahkan Brighton.

Matang

Sebaliknya, Liverpool justru semakin matang di tangan Slot. Pelatih asal Belanda itu tidak mengubah banyak susunan pemain yang dulu dibangun Klopp. Akibatnya, saling pengertian di antara pemain semakin berkembang baik.

Alexis Mac Allister kian mantap sebagai jangkar tim. Dengan siapa pun ia dipasangnya, ia mampu menjaga keseimbangan tim dari tekanan lawan. Satu yang membedakan Slot dengan Klopp ialah penempatan Dominik Szoboszlai sebagai second striker di belakang Darwin Nunez atau Diogo Jota.

Dengan formasi seperti itu, Liverpool tidak hanya tajam dalam menyerang, mereka juga solid dalam bertahan. Pada dua pertandingan pertama mereka mampu mencetak empat gol tanpa kemasukan.

Itulah yang membuat Manchester United perlu tampil lebih kreatif apabila ingin menaklukkan salah satu musuh besarnya di Liga Primer. Ten Hag dituntut untuk bisa cepat menyatukan hati para pemainnya agar 'Setan Merah' menjadi satu tim yang utuh.

Manchester United harus mampu mengendalikan permainan sejak awal pertandingan. Mereka tidak boleh mudah kehilangan bola sehingga para pemain Liverpool bisa merajalela.

Dengan Mohamed Salah yang menunjukkan ketajamannya sejak pertandingan pertama, tim tuan rumah pantas berhati-hati. Salah dan Diaz akan berbahaya jika diberi ruang untuk mengoyak-oyak pertahanan Manchester United.

Bukan mustahil Chiesa yang mungkin akan dicoba sebagai pemain pengganti juga menjadi malapetaka bagi 'Setan Merah'. Kalau itu terjadi, perjalanan Ten Hag di Old Trafford akan terasa panjang dan berat.