Headline

Istana minta Polri jaga situasi kondusif.

Imigrasi Segera Usut Paspor Palsu Wanderley

(Rul/R-2)
01/9/2016 05:00
Imigrasi Segera Usut Paspor Palsu Wanderley
(AFP PHOTO / KARIM JAAFAR)

PESEPAK bola asal Brasil Wanderley Santos Monteiro Junior yang membela klub Al Nasr di ajang Liga Champions Asia (AFC) 2016 diduga memalsukan paspor Republik Indonesia. Hal itu dikemukakan Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Heru Santoso Ananta Yudha dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (31/8). Pihak Dirjen Imigrasi telah menelusuri status paspor Indonesia yang dimiliki penyerang Al Nasr tersebut. Setelah dilakukan pengecekan data identitas, Santos ternyata tidak terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (Simkim).

“Nomor paspor dan nama yang bersangkutan tidak ada di database kami. Karena itu, kami pastikan Dirjen Imigrasi tidak pernah menerbitkan paspor RI atas nama Wanderley sehingga kami menyatakan paspor RI yang ia miliki diduga palsu.” Sebelumnya, nama Wanderley mencuat berkat ­torehan dua golnya di babak perempat final AFC 2016. Saat itu, Wanderley menjadi pahlawan kemenangan Al Nasr ketika melibas El Jaish 3-0 di Doha, Rabu (24/8). Atas aksinya tersebut, Wanderley pun dinobatkan sebagai Toyota Player of The Week. Atas prestasi itulah berbagai pihak penasaran sehingga terkuak bahwa sang pemain memegang paspor Indonesia.

Wenderley diduga sengaja memalsukan paspor demi memuluskan jalannya bergabung bersama Al Nasr di ajang AFC. Pasalnya, AFC memang memiliki regulasi bahwa setiap tim hanya dapat menggunakan 4 pemain asing yang terdiri dari 3 pemain luar Asia dan 1 pemain Asia. Wenderley pun harus menggunakan paspor Asia jika ingin mengisi satu slot pemain asing lainnya. Atas insiden tersebut, Ditjen Imigrasi akan ber koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Uni Emirat Arab untuk mengusut kasus pemalsuan paspor tersebut. Pasalnya, menurut Heru, otoritas imigrasi Indonesia tidak berhak untuk menindak lebih lanjut kasus yang terjadi di UEA tersebut. Di sisi lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengkhawatirkan kembali terjadinya pemalsuan paspor Indonesia oleh pemain-pemain asing di luar negeri. Saat dihubungi secara terpisah, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto pun berharap kasus tersebut dapat diproses secara hukum. “Bagaimanapun kasus itu harus diproses secara hukum karena saya khawatir kita hanya menjadi ladang ilegal passport bagi atlet asing,” ujar Gatot. (Rul/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya