Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
PENCALONAN Pang-lima Komando Ca-dangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Edy Rahmayadi menuju kursi Ketua Umum PSSI resmi terwujud. Tim sukses Edy yang diwakili CEO Arema Cronus Iwan Budianto, Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus, dan pemilik Bali United Pieter Tanuri telah menyerahkan secara langsung berkas 85 pemilik hak suara yang sepakat mendukung perwira asal Aceh itu.Berkas dukungan itu pun langsung diterima Ketua Komite Pemilihan (KP) Agum Gumelar di Kantor DPP Pepabri, Jakarta, Rabu (31/8). “Kami mendapat amanah dari teman-teman voters untuk mengusung Bapak Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI.”
Dengan terealisasinya dukungan itu, Edy dipastikan menjadi calon terkuat untuk merebut jabatan PSSI 1 pada Kongres PSSI di Makassar, Sulsel, pada 17 Oktober mendatang. Pasalnya Edy telah memiliki basis dukungan lebih dari 2/3 suara dari jumlah seluruh voters yang berjumlah 107. Tantangan terbesarnya saat ini ialah menjaga keutuh-an suara Kelompok 85 hingga di hari pemilihan. Iwan menjelaskan secara pribadi alasan mendukung mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu ialah keingin-an adanya stabilitas sepak bola nasional di masa mendatang. Terlebih di kepemimpinan sebelumnya di bawah La Nyalla Mattalitti, sepak bola Indonesia terganggu bahkan mati suri karena kisruh dengan pemerintah. “Yang kurang di Indonesia ialah stabilitas itu. Harapannya ia dapat menjaga stabilitas itu agar jadwal tidak berubah-ubah, keamanan juga terjamin sehingga komunikasi dengan sponsor jug mudah.”
Sejauh ini sudah ada tiga nama yang sudah dicalonkan sebagai Ketua Umum PSSI untuk empat tahun mendatang. Selain Edy, juga ada nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko dan peng-usaha asal Makassar Erwin Aksa. Namun, baru Edy yang melengkapi seluruh persyaratan pengisian formulir kesediaan dicalonkan menjadi ketua umum. Moeldoko dan Erwin belum melengkapi. Ketua KP Agum Gumelar berharap lebih banyak lagi anak bangsa yang ikut ambil bagian untuk bersaing menuju PSSI 1. Namun, terlepas nama tersebut Agum mengungkapkan diharapkan ada sosok lain yang menyatakan minat untuk bertarung di Makassar. “Bagi saya ini adalah bagian pembinaan sepak bola. Semakin banyak yang daftar dan yang banyak mau menjadi ketua PSSI, itu semakin bagus. Tandanya semakin banyak anak bangsa yang peduli akan sepak bola nasional,” kata Agum.
Disesuaikan
PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Torabika Soccer Championship (TSC) tidak mau disebut kompetisi tidak berintegritas dan tak mau pula tim nasional Indonesia tidak berkembang. Untuk menyeimbangkan keduanya, jadwal TSC sebagai liga kasta tertinggi Tanah Air disesuaikan dengan jadwal timnas. Direktur Utama PT GTS Djoko Driyono menuturkan pihaknya ingin liga berjalan baik dan bisa menghasilkan timnas yang solid. “Tidak ada di pikiran kami melemahkan timnas dengan pembatasan mengambil pemain setiap klub minimal dua pemain. Ini hanya jalan tengah di situasi yang tidak normal. Kami tetap mendukung timnas sehingga tidak terganggu jadwal TSC,” ujar Djoko di Jakarta, kemarin. (Mag/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved