Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
STADION Olimpico Atahualpa di Kota Quito merupakan tempat angker bagi lawan yang berkunjung untuk menantang timnas Ekuador. Lokasinya yang berada di ketinggian 2.850 meter di atas permukaan laut membuat kadar oksigen di sana lebih rendah daripada kota-kota lain. Walhasil, banyak tim yang kesulitan beradaptasi dengan kondisi itu. Tidak terkecuali Brasil yang akan bertandang ke ibu kota Ekuador tersebut, dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2016 Zona Conmebol atau Amerika Selatan, Jumat (2/9) pagi.
The Seleccao julukan Brasil tercatat tidak pernah menang saat melakoni laga kualifikasi di ibu kota Ekuador tersebut dalam 33 tahun belakangan. Terakhir, Brasil hanya mampu bermain imbang 1-1 di Quito dalam kualifikasi Piala Dunia 2010, Maret 2009. Rekor kandang La Tricolor julukan Ekuador pun cukup membuat lawan bergidik, mengingat mereka tidak pernah kalah dalam 11 laga terakhir sejak 2009.
Akan tetapi, determinasi Brasil tentu tidak lantas surut. Dengan dinakhodai pelatih baru, Adenor Leonardo Bacchi atau yang sering disapa Tite, Neymar dkk tentu ingin mengejar tiga poin. Tambahan angka itu diperlukan untuk memperbaiki posisi klasemen sementara babak kualifikasi. Terlebih, laga itu akan menjadi debut Tite memimpin Brasil. Dia ditunjuk Juni lalu menggantikan Carlos Dunga.
Tite pun akan memanfaatkan kepercayaan diri tinggi sejumlah pemain muda Seleccao yang baru saja menyabet medali emas Olimpiade 2016 dalam komposisi timnya. Lini depan yang diisi Gabriel Jesus dan Gabriel Barbosa akan bahu-membahu bersama Neymar. Mereka diharapkan mampu melepaskan kutukan Quito tersebut. Brasil kini berada di posisi keenam klasemen sementara atau di luar daftar untuk lolos langsung ke Rusia. Oleh karena itu, mantan pelatih Corinthians itu mewanti-wanti anak asuhnya untuk meraih poin sempurna. “Kami tidak berada di zona lolos kualifikasi. Tentu ada risiko jika kami tidak menang,” tukas Tite. “Saya berada di sini karena kami belum mendapatkan hasil itu. Namun, sudah ada peningkatan kualitas yang terjadi,” imbuhnya.
Lanjutkan momentum
Cile berhasrat melanjutkan momentum seusai memboyong trofi Copa America Centenario, Juni lalu. Saat berkunjung ke Estadio Defensores del Chaco, markas Paraguay, skuat asuhan Antonio Pizzi itu pun menargetkan poin sempurna. La Roja--julukan Cile--dipastikan tidak diperkuat penjaga gawang andalan sekaligus kapten tim, Claudio Bravo, yang baru saja menuntaskan kepindahannya ke Manchester City dari Barcelona. Meskipun tanpa Bravo, gelandang Cile Arturo Vidal mengaku tetap optimistis menatap laga tersebut. “Dia penting, tapi kesuksesan tim ini tidak hanya berdasarkan satu pemain. Kami akan membuktikan kami merupakan salah satu tim terbaik di dunia. Kami sedang berada di level tertinggi dan lapar untuk menjaga tren kemenangan,” tukas Vidal.
Cile saat ini berada di posisi keempat dengan 10 poin dari enam laga yang dilalui. Sementara itu, Paraguay hanya berbeda satu poin di bawah sang kompetitor di peringkat ketujuh. Laga seru juga terjadi saat dua tim papan atas Amerika Selatan bentrok, Argentina menjamu Uruguay. Posisi Uruguay yang kini menguasai klasemen sementara terancam lepas jika kalah dari Argentina. Sebaliknya, tuan rumah berpeluang menguasai klasemen dengan catatan memenangi duel sengit itu. (AFP/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved