Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Menpora Desak PSSI Penuhi Janji

13/5/2016 07:00
Menpora Desak PSSI Penuhi Janji
(ANTARA/WAHYU PUTRO)

MENTERI Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sudah menepati janjinya untuk mencabut SK Pembekuan PSSI sebelum Kongres Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), 12-13 Mei mendatang.

Kini, giliran Imam menagih janji PSSI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa.

Apabila PSSI tidak menepati janjinya, menteri asal bangkalan tersebut tidak akan segan-segan memberi sanksi baru kepada federasi pimpinan La Nyalla Mattalitti tersebut.

"Pemerintah ingin membantu dunia olahraga, khususnya sepak bola. Kalau suatu saat ada inkonsistensi, maka pemerintah sudah berpengalaman kok," ancam Imam.

Ia menambahkan, terdapat 85 dari sekitar 107 pemegang hak suara dalam sistem keanggotaan PSSI yang menuntut KLB.

Imam pun mengaku masih menjaga kepercayaan para pemilik suara untuk memenuhi janji mereka.

"Pemerintah percaya pada FIFA, AFC, PSSI, dan pemilik suara, masyarakat bola, dan seluruh masyarakat Indonesia bahwa semua ingin melakukan perubahan," ungkapnya.

Dukungan diselenggarakannya KLB juga diungkapkan Direktur Operasional dan Manajer Arema Indonesia, Harris Fambudy.

Merasa klubnya diperlakukan tidak adil dengan disingkirkan dari jajaran klub profesional Liga Super Indonesia, Harris pun menginginkan PSSI bisa di-install ulang.

"Kalau bisa, struktur organisasi PSSI di-install ulang alias diubah semuanya, tidak hanya ketuanya saja," tandas Harris.

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif PSSI Djamal Azis menegaskan PSSI tidak anti-KLB.

Saat ini PSSI pun tengah menunggu hasil Kongres FIFA yang dihadiri Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Pandjaitan dan Sekretaris Jenderal Azwan Karim.

"Jangan sampai saya mengatakan anti-KLB karena kita tidak anti. Kalau toh itu prosesnya ada, silakan. Tetapi, tetap sesuai dengan statuta. Kita sekarang komeks yang ada di dalam negeri sedang melakukan konsolidasi sambil menunggu surat yang dibawa Pak Hinca dari Kongres FIFA untuk menentukan langkah ke depan," jelasnya.

Di sisi lain, Pencabutan SK Pembekuan PSSI Nomor 01307 secara otomatis membuat SK pembentukan Tim Transisi sudah tidak berlaku.

Namun, tampaknya Menpora Imam Nahrawi enggan membubarkan tim yang dipimpin Bibit Samad Riyanto tersebut.

Dihubungi secara terpisah, anggota Tim Transisi Cheppy T Wartono mengungkapkan Tim Transisi akan terus berkomunikasi dengan Menpora.

Pasalnya, Tim Transisi mendapat mandat untuk mengawasi reformasi PSSI.

"Menpora berharap supaya ada pengawalan dari proses reformasi yang dijanjikan PSSI dan FIFA supaya bisa terlaksana dengan baik. Kalau bicara tugas, kami memang sudah selesai, tapi ada salah satu tugas, yaitu membangun road map reformasi PSSI," ujarnya. (Rul/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya