Berpengalaman dengan Sepak Bola Prancis

DI usianya yang hampir menginjak 33 tahun, Lorik Cana bukan lagi pemain ingusan. Meski secara fisik tak lagi muda, pria kelahiran Pristina, Kosovo, 27 Juli 1983 itu begitu dibutuhkan dengan segala pengalamannya untuk menjadi kapten tim nasional Albania.
Cana pernah merasakan atmosfer sepak bola Liga Primer saat membela Sunderland pada 2008 hingga 2010.

Ia juga sudah paham atmosfer Seri A saat bermain untuk Lazio mulai 2011 hingga 2015.

Ia bahkan mengenal sangat baik sepak bola Prancis dengan mencatat 200 penampilan di Ligue 1 bersama tiga klub, yaitu Paris Saint-Germain, Marseille, dan Nantes.

Kisah Cana me-ngenal sepak bola Prancis berawal sejak ia memulai karier bersama tim amatir Dardania Lausanne pada 1997.

Pada 2009, ia memutuskan pindah ke Sunderland kemudian hijrah ke Lazio pada 2011 sebelum kembali ke Ligue 1 pada 2015 bersama Nantes.

Pengalaman itulah yang diharapkan mampu mengatrol performa rekan-rekannya di Euro 2016 ini.

Apalagi, Cana didapuk menyandang ban kapten, menggantikan Besnik Hasi yang pensiun pada 2007.

“Tujuan saya ialah membawa Albania berlaga di panggung besar. Tahun ini terasa spesial karena kami akan berlaga di Prancis, negara yang membuat saya berkembang di sepak bola,” ujarnya.

Cana menyebut Prancis sebagai rumah keduanya karena sudah 17 tahun menghabiskan hidup di negara itu.

Faktanya, ia memiliki tiga paspor sekaligus, yakni Albania, Prancis, dan Swiss. (AFP/UEFA/Mag/R-4)