Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
KEPUTUSAN Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk menambah kuota peserta Euro 2016 menjadi 24 tim dari sebelumnya 18 merupakan berkah bagi Albania. Mereka menjadi satu dari lima tim debutan yang bakal merasakan gemerlap pesta sepak bola Eropa tersebut tahun ini.
Albania akan bertempur di Grup A, satu payung dengan tuan rumah Prancis, Swiss, dan Rumania.
Belum pernah berlaga di turnamen besar mana pun, negara Balkan itu resmi mencatatkan sejarah sebagai debutan Euro 2016 seusai mengemas 14 poin dan finis sebagai runner-up Grup I, menemani juara klasemen Portugal.
Lolosnya skuat Gianni de Biasi, yang tak pernah diperhitungkan dalam peta persaingan sepak bola Eropa, terbilang mengejutkan. Di kualifikasi, mereka menekuk Selecao das Quinas julukan timnas Portugal di laga tandang, serta menyingkirkan Denmark yang tak mampu mengalahkan Lorik Cana dkk di laga kandang maupun tandang.
“Kami tidak punya pemain bintang, tapi kami punya keberanian dan semangat kebersamaan. Inilah yang mungkin membuat kami bertahan dan terus berjuang,” ujar Presiden Federasi Sepak Bola Albania (FSHF) Armand Duka.
Albania juga diuntungkan dengan insiden drone saat melawat ke kandang Serbia di Belgrade. Serbuan penggemar tuan rumah ke pemain Albania di lapangan membuat UEFA menyatakan tim tamu menang walkover 3-0 dan mendapat 3 poin.
Tanpa bintang
The Eagles memang tidak diperkuat pemain-pemain bintang dengan komposisi campuran antara pemain junior dan senior. Pelatih Albania Gianni de Biasi menyatakan kondisi itulah yang membuat timnya sangat mengutamakan kolektivitas.
Albania sepertinya lolos dari perhitungan tim-tim lain. Terbukti, 6 dari 10 gol di babak kualifikasi dicetak pemain dari posisi berbeda mulai penyerang, gelandang, hingga bek.
“Saat saya bilang tim ini akan lolos ke Euro 2016, mereka tertawa,” kenangnya.
Meski demikian, peringkat 38 FIFA itu tetap ditopang oleh para pesepak bola berpengalaman. Sebut saja Ertrit Berisha dan Elseid Hysaj yang bermain di Seri A Italia, masing-masing bersama Lazio dan Napoli.
Albania cenderung membentuk diri sebagai tim dengan pertahanan yang sulit dibobol. Mungkin pengaruh pelatih yang asal Italia, yang menggemari catenaccio alias pertahanan total yang mirip sistem ‘parkir bus’.
Sisi buruknya, De Biasi belum menemukan ramuan yang pas untuk membangun mental kuat pasukannya. Mereka bisa langsung patah semangat jika gawang sudah kebobolan di menit-menit awal, seperti terlihat saat Austria menjaringkan dua bola di 15 menit pertama dalam laga persahabatan. (AFP/UEFA/Guardian/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved