Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Sarri belum Putuskan Masa Depan bersama Chelsea

Despian Nurhidayat
29/5/2019 20:55
Sarri belum Putuskan Masa Depan bersama Chelsea
Pelatih kepala Chelsea asal Italia Maurizio Sarri menghadiri sesi latihan timnya di Stadion Olimpiade Baku di Baku pada 28 Mei 2019(AFP)

PELATIH Chelsea, Maurizio Sarri dikabarkan marah karena kamera televisi menangkap Gonzalo Higuain dan David Luiz yang bentrok pada saat sesi pelatihan, menjelang final Liga Eropa.

Sarri terlihat membuang topinya, menendangnya, lalu mengambilnya dan dengan marah membantingnya ke tanah saat dia meninggalkan lapangan di Stadion Olimpiade Baku, tempat final di mana Chelsea akan berhadapan dengan Arsenal.

Seluruh sesi pelatihan terbuka untuk media dan karenanya kamera televisi menangkap insiden itu, yang bukan pertanda baik bagi Chelsea menjelang pertandingan.

Reaksi Sarri datang tidak lama setelah dia berbicara tentang bagaimana dia mencintai para pemain dan sepak bola Inggris. Banyak komentar yang membicarakan menganai kepergiannya dari Stamford Bridge setelah hanya satu musim mungkin tidak bisa dihindari.

Mantan pelatih Napoli ini sangat erat kaitannya dengan kembalinya dia ke Italia untuk mengambil alih posisi pelatih yang kosong di Juventus.

"Saya ingin berpikir mengenai final. Saya memiliki kontrak dengan Chelsea selama dua tahun, jadi pertama-tama saya akan berbicara dengan Chelsea, tetapi sekarang bukan saatnya," ungkal Sarri tentang spekulasi kepindahannya ke Juventus.


Baca juga: Hazard bukan Satu-Satunya Ancaman untuk Arsenal


Pria berusia 60 tahun itu bisa menggantikan Massimiliano Allegri yang akan pergi di Turin setelah musim yang sulit di London, dan laporan mengatakan bahwa Chelsea tidak akan menghalangi kepergiannya.

Dia tidak kalah dalam permainan di Liga Premier sampai akhir November dan meskipun bentuk timnya membuntuti setelah itu, mereka masih berada di urutan ketiga, di depan Tottenham Hotspur dan Arsenal, untuk mengamankan kembali ke Liga Champions.

Selain itu, mereka hanya kehilangan final Piala Liga melalui adu penalti melawan Manchester City, dan sekarang memiliki kesempatan untuk memenangkan Liga Eropa untuk kedua kalinya dalam tujuh musim.

"Bagi saya pada awal musim, sangat sulit untuk memahami para pemain saya, untuk memahami mentalitas, tetapi setelah bulan yang sangat sulit di bulan Januari, pada bulan Februari mereka mulai berubah," katanya.

"Pada saat ini saya mencintai mereka karena saya memiliki 22 pemain hebat dan pemain hebat jadi saya sangat senang dengan mereka dan tentu saja saya harus mempertimbangkannya untuk masa depan dan saya harus mempertimbangkan bahwa saya mencintai sepak bola Inggris, saya suka Premier," lanjutnya. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik