Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

PSSI Beri Hukuman Berlapis untuk Hidayat

Satria Sakti Utama
04/12/2018 00:15
PSSI Beri Hukuman Berlapis untuk Hidayat
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

KOMISI Disiplin (Komdis) PSSI telah menelurkan sanksi bagi anggota Komite Eksekutif (Exco) Hidayat. Komdis PSSI memutuskan bahwa Hidayat bersalah telah melanggar kode disiplin dalam kasus dugaan pengaturan skor. Hidayat pun diberikan hukuman berlapis.

Wakil Ketua Komdis PSSI Umar Husin menyebut bahwa Hidayat diberikan tiga sanksi berbeda. Pertama, ia dilarang berkecimpung di dunia sepak bola selama tiga tahun ke depan. Hidayat juga dilarang memasuki stadion di seluruh Indonesia selama dua tahun plus denda sebanyak Rp150 juta.

"Aturannya dalam kode disiplin seperti itu, (terhukum karena) percobaan penyuapan itu. Kita sudah jatuhkan sanksi hari ini, besok baru dirilis," kata Umar, kemarin.

Kasus pengaturan skor yang menyeret nama Hidayat itu dihembuskan manajer Madura FC Januar Herwanto pada salah satu acara televisi nasional beberapa saat lalu. Januar mengaku diiming-imingi oleh Hidayat agar mengalah saat berkunjung ke Stadion Maguwoharjo--markas PSS Sleman--pada babak penyisihan Liga 2 2018 pada Mei silam. Namun, rencana pengaturan skor tersebut ditolak Januar hingga berbuntut pelaporan ke Komdis PSSI.

Di lain pihak, Hidayat yang tertuduh memutuskan mundur dari jabatannya sebagai anggota Exco PSSI masa jabatan 2016-2020. Pria asal Surabaya itu mengaku telah merenung dan mengakui kesalahannya dalam melakukan pembiaran terjadinya pengaturan skor tersebut.

"Ini adalah bentuk konsekuensi. Saya melakukan perenungan dan setelah melihat proses terdapat fakta yang saya pahami, saya ini Exco seharusnya saya menghentikan ketika itu terjadi, melakukan pelaporan, atau setidaknya tidak menanggapi hal itu," kata Hidayat dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Selain itu, Hidayat mengaku enggan menjadi beban bagi lingkungan di sekitarnya termasuk PSSI, keluarga, dan komunitas di luar sepak bola.

"Hal ini tentunya berdampak kepada beban PSSI, yang berikutnya adalah menjadi beban bagi siapa pun yang terkait dengan saya. Oleh karena itu, saya tak ingin tambah beban pada PSSI. Saya ingin menjaga muruah martabat PSSI, saya juga ingin ketenteraman, ketenangan keluarga saya. Saya juga akan menjaga martabat teman-teman seprofesi saya termasuk kampus tempat saya mengajar, mengabdi. Oleh karena itu, saya menyatakan mengundurkan diri menjadi anggota Exco."

Gagal ke puncak

Dari lanjutan kompetisi Liga 1, ambisi PSM Makassar untuk menjadi kampiun musim ini sedikit menipis. Hal itu terjadi setelah mereka hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Bhayangkara FC di Stadion PTIK, kemarin.

Dengan tambahan satu angka tersebut, tim berjuluk 'Juku Eja' itu mengoleksi 58 poin, atau defisit satu poin dari Persija Jakarta.

Dengan satu laga tersisa, PSM dituntut harus memenangi laga terakhir seraya berharap Persija kalah dalam laga lainnya.

Pada bagian lain, Sriwijaya FC berupaya maksimal menjauh dari zona degradasi. Untuk itu, mereka akan berupaya memetik poin maksimal saat menghadapi Arema pada Minggu (9/12).

Asisten pelatih SFC, Hartono Ruslan, mengatakan latihan maksimal untuk menghadapi Arema FC sangat penting karena ini akan menjadi laga terakhir di Liga 1. (DW/YH/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik