Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Tiga Angka Beda Makna di Kota Roma

Nurul Fadillah
27/11/2018 05:40
Tiga Angka Beda Makna di Kota Roma
(AFP/ANDREAS SOLARO/JAVIER SORIANO/LLUIS GENE/OSCAR DEL POZO)

AS Roma dan Real Madrid hanya membutuhkan satu poin saat berhadapan dalam lanjutan penyisihan Grup G Liga Champions dini hari nanti. Hasil imbang dalam laga di Stadion Olimpico itu sudah cukup bagi kedua tim yang telah sama-sama mendulang 9 poin untuk lolos ke babak 16 besar.

Namun, kedua tim, khususnya Roma, dipastikan tidak akan tampil hanya untuk meraih satu poin. Kemenangan akan menjadi incaran Giallorossi, julukan AS Roma, untuk bisa menaikkan gengsi di depan Real Madrid.

Sepanjang melawan klub raksasa Spanyol itu, Roma memang menjadi pihak yang inferior. Pada pertemuan terakhir, Roma dipermalukan Madrid dengan skor telak 3-0 di Santiago Bernabeu, 20 September silam, dan menjadi kekalahan keempat beruntun dari Madrid sejak Liga Champions 2016.

Dalam 13 kesempatan menghadapi Real Madrid, Roma hanya menang 3 kali, 1 kali imbang, dan 7 kalah kalah. Kemenangan terakhir Roma atas Los Blancos terjadi pada 2008 saat menang 2-1 di penyisihan grup Liga Champions.

Namun, keinginan untuk mempermalukan Madrid di Stadion Olimpico jelas bukan perkara mudah bagi Roma. Masalah inkonsistensi permainan Roma masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan pelatih Eusebio di Francesco.

Dalam 5 pertandingan terakhir, Roma meraih 2 kemenangan, 2 imbang, dan 1 kali kalah. Di Francesco menyebut naik turunnya penampilan Edin Dzeko dan kawan-kawan disebabkan mereka tak memiliki semangat kuat untuk menang.

Meski demikian, Di Francesco tak ingin menganggap remeh Los Blancos. Dalam menghadapi Madrid, pelatih berusia 49 tahun itu memerintahkan timnya untuk berubah dan bekerja ekstra keras. "Ini merupakan pertandingan yang terpenting hari ini," ujar Eusebio.

Pertaruhan harga diri

Di kubu Madrid, kemenangan atas Roma juga sangat diharapkan sang pelatih Santiago Solari. Kemenangan atas Roma akan menjadi obat mujarab kekecewaan Solari yang menelan kekalahan dalam debutnya sebagai pelatih permanen Madrid saat dipermalukan Eibar 0-3 di La Liga, pekan lalu.

Saat menjadi pelatih sementara, pujian selangit diberikan Solari yang mampu membawa Madrid menyapu bersih kemenangan di empat laga. Namun, kekalahan dari Eibar membuat keyakinan publik terhadap pelatih asal Argentina itu sedikit meluntur.

Untuk membangkitkan kepercayaan publik, Solari memang sudah seharusnya membawa pulang poin maksimal dari Kota Roma. Namun, banyak hal yang masih harus dibenahi Solari jika tidak ingin pulang dengan kepala tertunduk.

Lini pertahanan menjadi hal yang paling menyita perhatian. Hal itu terlihat dengan 19 gol yang telah bersarang di gawang Madrid musim ini. Catatan itu menjadi rekor terburuk Madrid sejak musim 2008-2009.

"Kami akan coba mengurangi jumlah kemasukan gol dan meningkatkan cetakan gol. Kami tahu kami harus membenahi beberapa hal. Kami juga tidak tampil dengan baik sama sekali sehingga kami harus memikirkan ulang beberapa elemen," lanjutnya. (AFP/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik