Saatnya Menghapus Status Tim Runner-up

SELAMA 22 tahun kejuaraan Piala AFF digelar, tak satu kali pun trofi juara menyambangi Indonesia. Prestasi terbaik Indonesia di ajang dua tahunan tersebut hanyalah peringkat kedua.

Pencapaian itu bahkan telah diulangi sebanyak lima kali. Tidak mengherankan jika status sebagai tim spesialis runner-up kadung melekat.

Piala AFF 2018 akan menjadi kesempatan terbuka bagi Indonesia untuk menuntaskan penantian. Harapan yang juga dilabuhkan Alberto Goncalves, penyerang naturalisasi Indonesia yang baru kali pertama bermain di Piala AFF.

Beto--sapaan Alberto--sudah menginjak usia uzur, 37 tahun. Kejuaraan Piala AFF tahun ini bisa jadi aksinya yang pertama sekaligus yang terakhir bersama timnas Indonesia.

"Kita harus berpikir juara karena semua tim punya peluang juara. Kalau mikirnya negatif, mending tak usah ikut. Ini ada peluang sehingga kita perlu maksimalkan," kata Beto.

Penyerang Sriwijaya FC tersebut mengaku sudah sangat siap menghadapi Piala AFF yang tinggal hitungan hari lagi. Ia pun mengaku telah membangun ikatan yang kuat dengan Stefano Lilipaly yang akan menjadi tandemnya di lini depan.

"Dari Asian Games hingga sekarang satu kamar. Kami sudah mengerti cara main dia dan cara komunikasinya," tutup pesepak bola kelahiran Brasil itu.

Di tengah ambisi para punggawa tim 'Garuda' tersebut, kabar baik menghampiri. Gelandang Stefano Lilipaly yang sempat terganggu karena sedikit masalah pada punggung kakinya sudah membaik.

Itu artinya tim besutan Bima Sakti itu siap tempur dengan kekuatan penuh ketika menghadapi Singapura dalam laga pertama Grup B, Jumat (9/11). Pertandingan itu akan digelar di National Stadium Singapura.

"Lilipaly sudah mengikuti sesi latihan penuh. Semoga tidak ada lagi yang cedera sehingga kita bisa menurunkan pemain yang benar-benar fit untuk lawan Singapura," kata Bima seusai mendampingi timnya berlatih di Cikarang, kemarin.

Pulihnya Lilipaly membuat Bima dapat menurunkan formasi terbaik dalam skema 4-2-3-1. Punggawa Bali United itu akan menjadi pendamping bagi satu penyerang tengah yang akan diisi pemain naturalisasi Alberto Goncalves.

Kehadiran Lilipaly juga akan semakin mempertajam daya serang timnas Indonesia. Ia akan diplot sebagai penyerang bayangan dengan mengandalkan kecepatan dan penyelesaian akhir yang cukup baik. Strategi itu sudah dijajal di sejumlah laga persahabatan serta Asian Games 2018 Agustus lalu. Hasilnya pun tak buruk.

Main sayap

Selain itu, Bima kembali menekankan taktik sepak bola menyerang dengan kombinasi sirkulasi bola dengan tempo tinggi dalam latihan Senin (5/11) pagi. Latihan simulasi lima lawan lima pun digelar agar intensitas operan dari kaki ke kaki dapat terjaga.

Di bawah asuhan Bima, timnas Indonesia akan kembali memainkan atraktif dari kaki ke kaki. Evan Dimas dan Zulfiandi merupakan otak permainan untuk mengalirkan bola ke segala penjuru. Serangan akan berpaku pada sisi sayap karena timnas Indonesia memiliki sejumlah winger dengan kecepatan tinggi. Sebut saja Irfan Jaya, Febri Hariyadi, Riko Simajuntak, dan Andik Vermansyah.

"Kita sudah lihat bagaimana Singapura bermain, kita sudah tahu kelebihan dan kekurangan mereka. Saat ini yang paling penting ialah mempersiapkan mental. Saat bertahan harus kompak, harus ada komunikasi," imbuhnya. (R-2)