Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
JULEN Lopetegui sepertinya harus menyesali keputusan menerima pinangan Real Madrid. Alih-alih mencapai sukses, mantan pelatih timnas Spanyol tersebut justru terpuruk bersama klub besar Spanyol.
Puncak kegagalan Lopetegui ialah ketika Los Blancos kalah dalam El Clasico saat menghadapi seteru abadi Barcelona. Jika kalah dengan skor tipis, manajeman Real Madrid mungkin masih akan memberi kesempatan kepada pelatih berusia 52 tahun itu.
Namun, kekalahan 1-5 dari Barcelona di Camp Nou dini hari kemarin membuat tidak ada kata maaf lagi bagi Lopetegui. Hasil negatif di El Clasico kali ini membuat Madrid menelan tiga kekalahan beruntun pertama kali sejak 2009. Los Blancos juga harus terlempar ke papan tengah dengan menempati posisi kesembilan klasemen sementara La Liga.
Seusai pertandingan, Lopetegui masih berharap adanya kesempatan untuk memperbaiki diri. "Ini merupakan pukulan yang keras, tapi saya cukup kuat untuk mengetahui segalanya dapat berbalik. Ada jalan panjang untuk pergi dan saya punya kepercayaan pada tim ini," kata Lopetegui.
Di lain pihak, kapten Real Madrid Sergio Ramos mengaku seluruh pemain mendukung Lopetegui. Namun, ia menilai situasi kali ini semakin membuat masa depan Lopetegui kian sulit.
"Kami bersama pelatih sampai mati, tapi hasil ini memengaruhi banyak apakah pelatih bertahan atau tidak. Ini bukan keputusan kami, jadi kami menunggu. Ini bukan soal pemain," kata Ramos.
Kabar yang beredar menyebut manajemen Real Madrid segera melakukan pertemuan untuk membahas pemecatan Lopetegui. "Kami harus mengambil keputusan. Kami tidak dapat melanjutkan seperti ini untuk lebih jauh lagi," kata seorang sumber di Real Madrid.
Jika dipecat, Lopetegui hanya bertahan selama empat bulan sejak ditunjuk pada Juni lalu. Sebagai penggantinya, manajemen Real Madrid diperkirakan menggunakan jasa pelatih Italia, Antonio Conte.
Nama Conte sejak beberapa waktu lalu memang dihubung-hubungkan dengan Real Madrid. Pelatih asal Italia yang tidak sedang menangani klub selepas meninggalkan Chelsea musim lalu itu, dikabarkan sudah melakukan pembicaraan dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez.
Faktor Pogba
Dari Liga Inggris, Jose Mourinho bisa sedikit bisa bernapas lega. Tekanan terhadap pelatih Manchester United itu sedikit berkurang setelah tim asuhannya menang tipis 2-1 atas Everton di Old Trafford.
Kemenangan itu menjadi obat kekecewaan setelah empat hari sebelumnya, ‘Setan Merah’ takluk 0-1 dari Juventus di Old Trafford dalam lanjutan Liga Champions.
Paul Pogba menjadi bintang kemenangan Manchester United kali ini. Pogbam yang kerap diberitakan berkonflik dengan Mourinho, mencetak satu gol pada menit ke-27, dan assist pada menit ke-49 yang berbuah gol Anthony Martial. Satu gol balasan Everton dicetak
Gylfi Sigurdsson pada menit ke-79.
Seusai laga Mourinho memuji Pogba dengan menyebut gelandang asal Prancis itu menunjukkan mental baja ketika mencetak gol ketiganya di Liga Primer Inggris musim ini. Ketika bola tendangan penaltinya diblok kiper Everton, Jordan Pickford, Pogba dengan tenang melepaskan rebound untuk membuka kemenangan Manchester United.
"Yang saya suka ialah keinginan kuatnya untuk menjadi algojo penalti. Ada pemain yang tidak mau mengambil kesempatan itu. Pogba justru ingin melakukannya dan saya menyukai hal itu," ungkap Mourinho. (AFP/Goal/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved