Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
FEDERASI Sepak Bola Italia (FIGC) telah memiliki presiden baru yakni Gabriele Gravina yang terpilih menggantikan Carlo Tacecchio, yang mengundurkan diri pada tahun lalu sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan Italia melaju ke Piala Dunia 2018. Hal itu dilansir laman daring resmi FIGC.
Gravina memenangi pemilihan presiden dengan mengantungi 97,2% suara pada pemilihan umum yang berlangsung pada Senin (22/10), untuk menggantikan Tavecchio.
Pria 65 tahun itu sebelumnya mengepalai Lega Pro, organisasi pelaksana Serie E, kompetisi strata ketiga di sepak bola Italia.
Gravina juga dikenal di Italia untuk masa kerjanya sebagai presiden Castel di Sangro. Dia membawa klub kecil itu promosi lima kali dan mencapai Serie B antara 1984 sampai 1996.
Baca juga: Icardi Tikam Rossoneri di Penghujung Waktu
Di sela-sela pemilihannya dan pengunduran diri Tavecchio, FIGC dikelola komisioner. Upaya sebelumnya untuk memilih pemimpin baru pada Januari berakhir dengan kegagalan setelah empat putaran pemungutan suara ketika tidak seorang pun dari empat kandidat, termasuk Gravina, yang mampu mengumpulkan lebih dari 50% suara.
"Untuk dapat terpilih dengan 97,2% merupakan sesuatu yang sangat memuaskan, namun juga merupakan tanggung jawab besar," kata Gravina pada acara pemungutan suara. "Ini berarti sepak bola Italia mendapatkan kesadaran untuk perubahan."
"Para penggemar dan anggota mengharapkan jawaban yang tepat dan konkret, ini akan menjadi perlombaan melawan waktu," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved