Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
TIMNAS Belanda yang kini diperkuat pemain-pemain muda bertalenta memperlihatkan diri siap kembali ke jajaran elite Eropa. Saat menghadapi Jerman dalam penyisihan Grup 1 Liga A UEFA Nations League di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, dini hari kemarin, ‘tim Oranye’ menekuk Jerman dengan skor telak 3-0.
Tiga gol kemenangan Belanda dicetak Virgil van Dijk (30’), Memphis Depay (87’), dan Georginio Wijnaldum (93’). Kemenangan itu menjadi yang kali pertama ‘tim Oranye’ raih atas der Panzer sejak 2002.
Sejak menduduki peringkat ketiga Piala Dunia 2014, prestasi Belanda memang terus merosot. Belanda bahkan gagal lolos ke putaran final Euro 2016 dan Piala Dunia 2018.
Keputusan Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih baru menggantikan Dick Advocaat pada Februari lalu mulai memperlihatkan hasil positif. Di tangan Koeman, Belanda kembali menemukan gaya permainan menyerang yang selama ini menjadi ciri khas mereka.
“Kemenangan atas Jerman memberi kami banyak kepercayaan diri untuk masa depan. Kami bisa menjadi sangat bangga. Kami telah menunjukkan bahwa kami bisa memainkan sepak bola yang bagus,” ujar Koeman.
“Saya benar-benar melihat masa depan yang hebat bagi sepak bola Belanda. Semua orang butuh ini, bukan hanya pelatih timnas dan para pemain, melainkan segenap warga Belanda,” lanjutnya.
Di sisi lain, kekalahan dari Belanda membuat posisi pelatih Jerman Joachim Loew makin terancam. Loew dinilai tidak pantas lagi menduduki kursi pelatih timnas Jerman seusai terpuruk di Piala Dunia 2018.
Kekalahan dari Belanda membuat Loew tidak memiliki pilihan selain menang atas Prancis, Rabu (17/10), dini hari. Jika kalah dari Prancis, bukan tidak mungkin Loew akan dipecat Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Kemenangan perdana
Dari Liga D Grup 4, Gibraltar membuat kejutan. Saat menghadapi tuan rumah Armenia yang diperkuat bintang Arsenal, Henrikh Mkhitaryan, Gibraltar menang 1-0. Gol tunggal kemenangan negara kecil di Semenanjung Iberia tersebut dicetak Roy Chipolina melalui titik penalti pada menit ke-50.
Hasil di Yerevan, Armenia itu, menjadi kemenangan pertama Gibraltar setelah kalah dalam 22 laga kompetitif terakhir. Itu juga menjadi kemenangan ketiga Gibraltar sejak bergabung dengan UEFA pada 2013. Sebelumnya, Gibraltar meraih kemenangan di laga uji coba atas Malta pada 2014 dan Latvia pada Maret lalu.
Gibraltar selama ini memang hanya menjadi ‘pelengkap penderita’ di kancah sepak bola Eropa dengan kerap menelan kekalahan besar. Tim yang kini ditangani pelatih Julio Cesar Ribas tersebut kalah 1-8 dan 0-7 dari Polandia, serta 0-7 dari Jerman dan Republik Ceko pada kualifikasi Euro 2016. Kekalahan terburuk Gibraltar didapat saat dibantai 9-0 oleh Belgia di kualifikasi Piala Dunia 2018, tahun lalu.
‘Sangat bangga dengan tim dan semua yang terlibat di dalamnya. Kami telah banyak mengalami kekecewaan, tetapi tetap terus bekerja keras dan percaya diri,” cicit Chipolina di akun Twitter-nya.
Laga Armenia kontra Gibraltar juga diwarnai kontroversi saat panitia memutar lagu kebangsaan Liechtenstein bukan Gibraltar, sebelum pertandingan. “Persatuan Sepak Bola Armenia telah meminta maaf atas kesalahan itu,” tulis Persatuan Sepak Bola Gibraltar dalam akun Twitter mereka. (AFP/Go--al/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved