Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Lini Depan masih Kendala Utama

Satria Sakii Utama
11/6/2018 05:30
Lini Depan masih Kendala Utama
(TWITTER SELECCION ARGENTINA)

TIMNAS Spanyol seperti kehilangan sihir untuk mencetak gol dalam dua penampilan terakhir. Padahal, jika melihat statistik 10 laga sebelumnya, David Silva dan kawan-kawan mampu mencetak 34 gol.

Setelah ditahan 1-1 Swiss dalam uji coba, La Furia Roja kembali hanya mampu mencetak satu gol saat saat menghadapi Tunisia. Dalam laga yang berlangsung di Krasnodar kemarin, Spanyol hanya menang 1-0.

Hasil itu tentu menjadi preseden buruk bagi pelatih Julen Lopetegui. Pasalnya Lopetegui dengan berani menyisihkan nama penyerang langganan tim nasional Alvaro Morata dari skuat Piala Dunia.

Penampilan dua penyerang utama, Diego Costa dan Rodrigo, yang menjadi pilihan Lopetegui belum berjalan baik. Hanya Iago Aspas yang akhirnya membuat pecah telur saat mencetak satu-satunya gol ketika melawan Tunisia. Gol tunggal Aspas dalam laga tersebut dicetak di menit ke-84.

"Terdapat kesulitan, tapi tim menunjukkan bahwa mereka melakukan persiapan untuk mengatasi mereka. Sisi penyerang? Kami memberikan menit bermain yang sama untuk ketiga penyerang. Kami ingin setiap orang mendapatkan waktu cukup untuk tampil dalam performa terbaik secepat mungkin," tutur Lopetegui.

Di sisi lain, walau kalah dari Spanyol, Tunisia mampu menunjukkan penampilan atraktif. Hanya kalah 0-1 dari Spanyol setidaknya bisa meningkatkan kepercayaan diri Anice Badri dan kawan-kawan untuk bersaing dengan dua raksasa Eropa, yakni Belgia dan Inggris, serta wakil CONCACAF Panama di penyisihan Grup G.

"Tidaklah mudah untuk menghadang lawan dengan kualitas sepert ini. Tim kami minim pemain kunci, yang tidak akan ditemui di Spanyol. Tapi setelah pertandingan ini, kami percaya diri dapat lolos ke putaran kedua," tutur pelatih timnas Tunisia Nabil Maaloul.

Teka-teki Messi

Lionel Messi kembali mengungkapkan kemungkinan mundur dari timnas Argentina selepas Piala Dunia 2018. Mundurnya bintang Barcelona itu bergantung pada pencapaian tim 'Tango' di Rusia.

Pada 2016, Messi pernah menyatakan mundur menyusul kegagalan Argentina menjadi juara di Piala Dunia 2014 dan Copa America 2016. Namun, Messi meralat keputusannya dan kembali membela Argentina di kualifikasi Piala Dunai 2018.

"Saya tidak tahu apakah ini akan menjadi Piala Dunia terakhir bagi saya. Itu akan bergantung pada bagaimana kami melakukannya, bagaimana itu berakhir," kata Messi.

Di Rusia 2018, Messi menilai Argentina memiliki peluang untuk merebut gelar juara untuk yang ketiga kali. Walau harus bersaing dengan tim-tim kuat seperti Brasil, Jerman, Spanyol, Prancis, ataupun Belgia, Messi menilai Argentina yang ditangani Jorge Sampaoli tidak perlu takut dengan tim mana pun.

"Ada banyak pemain yang sangat bagus (di tim lain), tetapi kami juga memiliki pemain berkualitas yang diinginkan tim nasional mana pun. Kami tidak iri pada siapa pun," tegas Messi.

Jelang tampil di Rusia, persiapan Argentina menghadapi beberapa kendala. Setelah laga uji coba terakhir melawan Israel batal, Sampaoli harus merombak tim dengan cedera yang dialami Manuel Lanzini. Gelandang River Plate Enzo Perez akan menjadi pengganti Lanzini di skuat Albiceleste.

Timnas Argentina telah tiba di Rusia akhir pekan lalu. Messi dan kawan-kawan datang ke Rusia dengan menggunakan pesawat milik grup band legendaris Rolling Stones. (Marca/Goal.com/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya