Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEPERTI empat tahun lalu di Brasil, Belgia menempati di grup enteng di Piala Dunia 2018 Rusia. Dengan berada di Grup G, Belgia bergabung bersama Inggris, Panama, dan Tunisia.
Di atas kertas, Belgia dan Inggris menjadi kandidat kuat lolos ke babak selanjutnya. Lolos hingga babak perempat final seperti Piala Dunia 2014 menjadi hal yang bukan tidak mungkin bisa diraih Belgia di Rusia 2018.
Di edisi Piala Dunia 2018, Belgia masih akan mengandalkan kekuatan pemain yang unjuk kebolehan di Brasil 2014. Banyak pihak yang menyebut skuat Belgia di Piala Dunia 2014 merupakan generasi terbaik sejak era Enzo Scifo yang mengantar Belgia merebut posisi keempat di Piala Dunia 1986 Meksiko.
Sejak masa Scifo, saat inilah Belgia memiliki generasi emas. Sebut saja nama-nama bintang yang merumput di kompetisi Eropa, semisal Eden Hazard, Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku, Maruouane Fellaini, dan Vincent Kompany.
Melimpahnya pemain berkualitas yang dimiliki Belgia, diakui pelatih Roberto Martinez, meringankan beban kerja dirinya. Bahkan, ia menyebut baru kali ini dirinya mendapat tim yang dipenuhi para pemain bertalenta.
Tahun lalu, Martinez menegaskan tidak ingin ada satu pun dari pasukannya yang merasa terbebani dengan label pemain terbaik. "Mereka bisa jadi yang terbaik karena sudah melakukan banyak pengorbanan," kata Martinez.
"Generasi emas ialah generasi yang sangat bagus. Namun, itu bukan berarti dapat menjanjikan sebuah kemenangan. Apa yang kami harus lakukan ialah bekerja dengan baik di setiap pertandingan, bukan memikirkan sesuatu, seperti persepsi, yang dapat mengakibatkan suatu hal," ujarnya.
Melangkah lebih jauh
Belgia sejauh ini sudah 13 kali mengikuti Piala Dunia, termasuk Rusia 2018, dengan prestasi terbaik di Meksiko 1986. Pada Piala Dunia 2014, tim berjuluk 'Setan Merah' tersebut nyaris mengulang prestasi tersebut sebelum dikandaskan Argentina di perempat final dengan skor 0-1.
Dengan rekor tersebut, memang Piala Dunia masih terlalu sulit untuk Belgia. Di tingkat benua saja, Belgia baru sekali menancapkan diri di babak final Piala Eropa. Itu pun terjadi pada 28 tahun silam.
Namun, optimisme tinggi tetap diusung Eden Hazard dan kolega di Rusia tahun ini. Dengan bekal pemain-pemain bintang yang saat ini berada di usia puncak pesepak bola, Martinez berharap anak asuhnya bisa melebihi prestasi yang didapat pada 1986.
"Kami sekarang harus memastikan agar para pemain bisa menikmati setiap tanggung jawab yang mereka pegang. Itu artinya, mereka paham apa tugas mereka nanti di lapangan. Semoga semua perhatian yang menyorot ke para pemain kami tidak membuat mereka tertekan," tegas Martinez.
Harapan Martinez memang bukan impian kosong. Dengan asumsi menjadi peringkat dua Grup G, Belgia amat mungkin bertemu Polandia atau Kolombia sebagai juara Grup H.
Meski bertemu dengan Polandia ataupun Kolombia, Belgia diyakini tidak akan menemui kesulitan untuk meraih kemenangan. Ujian berat baru akan dihadapi di perempat final saat Belgia kemungkinan akan menghadapi Jerman. Jika lolos dari hadangan Jerman, bukan tidak mungkin 'Setan Merah' bisa terus melaju hingga laga puncak di Luzhniki Stadium, Moskow, Senin (16/7). (ESPN/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved