Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
BENUA Afrika mengirimkan lima wakil di Piala Dunia 2018 Rusia yaitu Nigeria, Tunisia, Senegal, Maroko, dan Mesir. Namun, hanya nama terakhir yang diprediksi dapat berbicara banyak di kompetisi level tertinggi sepak bola tersebut.
Ini merupakan Piala Dunia ketiga bagi Mesir setelah absen panjang selama 28 tahun. Mesir mengalahkan Uganda, Ghana, Republik Congo di Grup E babak kualifikasi zona Afrika untuk mengamankan satu tiket ke Rusia 2018.
Mesir merupakan tim tersukses di 'Benua Hitam' dengan tujuh kali titel Piala Afrika. Ditambah lagi, The Pharaohs, julukan Mesir, memiliki skuat yang cukup mumpuni dengan Mohamed Salah sebagai komando utamanya. Jika punggawa Liverpool itu mampu mempertahankan performanya, imbas positif akan dirasakan timnas Mesir.
Mantan pemain timnas Prancis keturunan Ghana, Marcel Desailly berharap Mesir bisa menjadi tonggak kebangkitan tim-tim Afrika di Piala Dunia. Sepanjang sejarah Piala Dunia, tidak ada satu pun tim asal Afrika yang sukses menembus babak semifinal.
Pencapaian terbaik tim asal 'Benua Hitam' ialah menembus babak delapan besar alias perempat final. Prestasi itu dibukukan Kamerun pada Piala Dunia 1990, Senegal (2002), serta Ghana (2010).
"Kita masih di dalam penantian selama 84 tahun bagi negara Afrika untuk mencapai semifinal Piala Dunia dan ini merupakan tantangan nyata. Saya sangat berharap Mesir mampu bersinar dan membawa Afrika meninggi," kata Desailly.
"Mesir merupakan tim bagus dengan kombinasi kolektif kapasitas tim dan individual pemain yang dapat membuat perubahan untuk timnya," imbuhnya.
Berbicara kans lolos dari babak penyisihan, peluang Mesir terbilang cukup besar. Mereka akan bersaing dengan Uruguay, Arab Saudi, dan terakhir tuan rumah Rusia di Grup A.
Meraih lima poin dari tiga laga merupakan target yang cukup realistis demi menjaga asa lolos ke babak gugur. Tiga poin dari Arab Saudi dan masing-masing satu poin dari Rusia serta Uruguay bukan hal mustahil bisa didapat Mesir.
"Ini merupakan grup yang sulit. Rusia akan bermain di kandang sendiri. Uruguay sudah pernah menjuarai kompetisi ini dan melawan Arab Saudi seperti laga derby. Untuk lolos kami harus bersiap dengan penuh kepercayaan diri dan fokus dalam pekerjaan kami. Kami tidak seharusnya takut dengan tim mana pun di Piala Dunia," kata gelandang timnas Mesir, Mahmoud Hassan.
Pertahanan keropos
Untuk bisa berbicara banyak di Rusia 2018, masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi pelatih Hector Cuper. Keroposnya lini pertahanan menjadi salah satu yang patut mendapatkan perhatian lebih.
Mesir hanya mencatatkan sekali clean sheet dalam sembilan pertandingan terakhir. Konsentrasi barisan pertahanan hingga menit akhir menjadi hal yang harus dibenahi Cuper.
Saat uji coba terakhir melawan Portugal dan Yunani, Maret lalu, tim itu masih menunjukkan permasalahan serupa. Mesir kebobolan dua gol di menit-menit akhir ketika menghadapi Portugal dan harus menyerah 0-1 dari Yunani.
"Satu hal yang kami pahami ialah buruknya tugas dari sektor pertahanan. Saya tahu bahwa kami bisa mencetak setidaknya satu gol, terkadang lebih dari itu, tapi penting untuk tidak kebobol-an. Kami selalu dikritik karena bermain terlalu bertahan dan lainnya. Namun, pada kenyataannya kami bisa lolos ke Piala Dunia setelah 28 tahun," tutur Cuper.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved