Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PERTANDINGAN leg pertama babak perempat final Liga Champions Eropa antara Juventus dan Real Madrid pada Rabu (4/4) dini hari WIB akan menjadi laga spesial bagi Zinedine Zidane. Kota Turin dan Juventus merupakan salah satu bagian terindah dari karier Zidane saat masih menjadi pemain.
Zizou--sapaan Zidane--mengadu nasib untuk pertama kalinya di Juventus saat berusia 24 tahun, tepatnya 1996. Dia didatangkan dari klub Prancis, Bordeaux.
Bersama La Vecchia Signora--julukan Juventus--, Zizou menjadi ikon sekaligus motor serangan. Zidane sukses dengan persembahan enam gelar untuk Juventus. Sayangnya, tidak ada satu pun gelar Liga Champions Eropa. Setelah ia lima tahun di Italia, barulah Real Madrid menggaetnya untuk memuluskan program Los Galacticos hingga akhirnya ia dipercaya sebagai pelatih kepala saat ini.
Pertandingan di Allianz Stadium itu sejatinya bukan reuni perdana bagi Zidane dan Juventus. Namun, itu pertama kalinya ia 'pulang kampung' ke Turin sebagai pelatih.
"Saya telah menjadi pria di Turin. Saya akan selalu menjadi Juventino. Jika saya bisa memilih, saya tidak ingin melawan mereka," tuturnya.
Zidane mempunyai modal melimpah untuk membuat mantan klubnya mengalami mimpi buruk sekali lagi seperti halnya final Liga Champions Eropa musim lalu. Kala itu Zizou memecundangi skuat asuhan Massimiliano Allegri dkk di Cardiff dengan skor telak 4-1. Namun, ia ingin anak asuhnya melupakan kenangan manis tersebut.
"Ini pertandingan yang berbeda, bagian kompetisi yang lain pula. Kami tahu kami harus pergi ke Juventus dengan ambisi dan kami harus mencetak gol di sana."
Dalam lawatan ke Turin, Zidane kemungkinan akan menyiapkan skema tiga gelandang dengan formasi 4-3-1-2. Trisula lini tengah Toni Kroos, Luka Modric, dan Casemiro diperlukan untuk menyeimbangkan permainan dan membatasi pergerakan tim lawan. Untuk sektor serangan, opsi yang paling mungkin diambil ialah memainkan Isco untuk mendampingi duet Karim Benzema dan Ronaldo.
Tidak inferior
Kiper kawakan Juventus Gianluigi Buffon tidak menampik Madrid lebih diunggulkan daripada timnya jelang duel di leg pertama babak perempat final Liga Champions Eropa pada Rabu (4/4) dini hari WIB nanti. Kiper 40 tahun itu sempat menjadi bulan-bulanan Los Blancos pada final Liga Champions Eropa musim lalu. Kala itu empat gol bersarang di gawangnya.
"Real Madrid lebih baik ketimbang Juventus. Bukan saya yang mengatakan itu, melainkan sejarah. Apa yang telah mereka dapatkan dan angka-angka," beber Buffon.
Akan tetapi, ada keyakinan berbeda dari kiper timnas Italia iu ketimbang laga sebelumnya. Menyingkirkan Tottenham Hotspur di babak 16 besar menjadi bukti Juventus lebih serius kali ini. Padahal, Spurs menjadi satu-satunya tim yang mampu menaklukkan Madrid di Liga Champions. "Kami punya ambisi. Juventus tim besar yang tahu cara memenangi gelar. Kami akan menunjukkan karakteristik kami," tegas Buffon.
(AFP/football-italia/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved