Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
MOMEN kemenangan atas tuan rumah Brasil dengan skor telak 7-1 pada semifinal Piala Dunia 2014 menyisakan kesan mendalam di timnas Jerman. Bagi skuat der Panzer, julukan Jerman, kemenangan tersebut merupakan pembakar semangat utama sebelum merebut titel Piala Dunia 2014. Kala itu Jerman menaklukkan Argentina di partai puncak.
Setelah hampir empat tahun berlalu, untuk pertama kalinya kedua tim kembali bersua. Kedua tim dijadwalkan melakoni laga uji coba di Olympiastadion Berlin, dini hari nanti.
Tugas Mesut Oezil dan kawan-kawan saat ini ialah melupakan euforia mengesankan tersebut. Brasil bukan tim yang sama jika dibandingkan dengan tim saat 2014 lalu. Sejak ditangani Tite pada Juni 2016, Selecao kembali tampil menjanjikan. Hanya menelan satu kekalahan dalam 18 pertandingan terakhir menjadi rekor pelatih 56 tahun itu.
"Kami semua melihatnya di televisi (saat menang 7-1) dan sangatlah luar biasa. Anda tidak akan melihat hasil sejenis di semifinal biasanya, tapi Brasil sekarang merupakan tim yang tidak dapat dibandingkan dengan sebelumnya," tutur gelandang timnas Jerman, Ilkay Guendogan.
Kekuatan Brasil saat ini memang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan empat tahun lalu. Pada uji coba pekan lalu, Brasil yang tidak diperkuat Neymar menekuk tuan rumah Piala Dunia 2018 dengan skor 3-0. "Laga ini memiliki makna psikologis yang sangat besar. Ini bukan hanya sebuah tantangan fisik, melainkan juga emosional. Kami siap memberikan yang terbaik," ungkap Tite.
Bek Brasil Miranda, yang mencetak satu gol ke gawang Rusia, menegaskan timnya sudah siap 100%. Pemain Inter Milan itu bahkan menyebut laga uji coba akan menjadi waktu yang tepat untuk membalaskan dendam terhadap Jerman.
"Saya pikir ini waktu yang tepat untuk bertemu mereka (Jerman). Kami memiliki kepercayaan sekarang dan tujuan kami berada di arah yang tepat. Kekalahan itu tidak terelakkan, tapi kami harus belajar dari apa pun dalam hidup," kata Miranda.
Ambisi Vardy
Laga penuh gengsi juga akan tersaji di Stadion Wembley saat tuan rumah Inggris menjamu Italia. Kemenangan 1-0 atas Belanda akhir pekan lalu menjadi modal besar the Three Lions untuk kembali meraih kemenangan.
Striker Inggris, Jamie Vardy, menilai pertandingan melawan Italia menjadi sangat penting, baik bagi Inggris maupun dirinya. Melawan Italia menjadi kesempatan Vardy untuk menunjukkan kepada pelatih Gareth Southgate bahwa dirinya pantas menjadi pilihan utama di lini depan tim 'Tiga Singa'.
Saat menghadapi Belanda, striker Leicester City tersebut baru dimainkan di pertengahan babak kedua. Ia menyebut, dengan hanya tampil selama sekitar 30 menit, dirinya tidak bisa memperlihatkan kemampuan yang sesungguhnya.
"Saat itu saya sama sekali tidak menyentuh bola. Itu mungkin baru pertama kali saya alami. Melawan Italia, saya berharap dimainkan sejak awal. Namun, itu bergantung keputusan pelatih," jelasnya.
Pelatih Italia, Luigi di Biagio, kemungkinan akan mengubah formasi 4-3-3 yang dipakai saat kalah 0-2 dari Argentina dengan pola 3-5-2. Ciro Immobile yang kemungkinan akan berduet dengan Patrick Cutrone di depan, diharapkan bisa menunjukkan ketajaman di Wembley.
(AFP/fourfourtwo/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved