Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PERSATUAN Sepak Bola Indonesia (PSSI) memamerkan pencapaian mereka selama 2017 dalam usaha perbaikan kualitas pelatih dalam negeri.
PSSI telah menggelar 58 kali kursus kepelatihan mulai dari lisensi A AFC hingga lisensi D nasional.
Untuk level D nasional, PSSI telah meluluskan 1.148 pelatih. Jumlah tersebut merupakan hasil dari 44 kursus yang digelar di seluruh pelosok Indonesia sepanjang 2017.
Lokasinya pun tidak terpusat di Jawa saja, tapi dari Asahan, Sumatra Utara, hingga Mimika, Papua.
Untuk level lebih tinggi, PSSI juga menggelar kursus lisensi C AFC di sebanyak 11 kali dengan total peserta mencapai 261 pelatih.
Lisensi B AFC diikuti 47 pelatih dalam dua kali masa pelatihan. Terakhir lisensi A AFC yang diikuti 23 pelatih.
Namun, dalam data yang disampaikan PSSI di situs resminya tidak dijelaskan berapa pelatih yang lulus dari tipe kursus tersebut.
Meski demikian, angka tersebut cukup menggembirakan, apalagi jumlah pelatih berlisensi di Indonesia masih terbatas.
Pada 2016 hanya ada 72 pelatih berlisensi A AFC, 82 pelatih lisensi B AFC, dan 119 pelatih berlisensi C AFC.
Progres yang paling menonjol ada di sisi peningkatan jumlah instruktur AFC. Indonesia sebelum 2017 hanya memiliki satu instruktur pelatih berlisensi AFC yang dimiliki Emral Abus.
Saat ini, instruktur AFC di Indonesia berjumlah enam orang setelah kursus yang dilakukan April 2017.
Pelatih-pelatih senior seperti Sutan Harhara atau Bambang Nurdiansyah menjadi beberapa nama baru dalam instruktur AFC di Indonesia.
Makin banyaknya instruktur AFC membuat peluang PSSI meningkatkan porsi kursus kepelatihan di masa depan makin besar.
'Sepanjang 2017, PSSI rutin menggelar kursus pelatih lisensi AFC guna menambah jumlah pelatih berkualitas di Indonesia. Selain itu, PSSI juga mulai memasukkan filosofi sepak bola Indonesia di setiap kursus pada 2017', tulis pernyataan resmi PSSI di akun media sosial @pssi_fai.
Namun, ada satu kategori kepelatihan di Indonesia yang masih stagnan hingga 2017, yakni lisensi AFC pro.
Sejauh ini belum ada pelatih di Indonesia yang telah memiliki status tersebut.
Biaya yang mahal dan faktor bahasa serta harus ada rekomendasi AFC menjadi ganjalan pelatih nasional untuk mengikuti kursus lisensi AFC pro.
Kesempatan emas
Kiper Persib Bandung I Made Wirawan semakin dekat untuk menjadi penjaga gawang utama tim Indonesia Selection melawan timnas Islandia di Stadion Maguwoharjo Sleman pada 11 Januari mendatang.
Kiper 36 tahun itu masih mengunguli kiper PSM Makassar Rifky Mokodompit dalam polling yang diinisiasi PSSI.
Tim Indonesia Selection merupakan tim bermaterikan 22 pemain yang 11 pemain starternya merupakan hasil pilihan masyarakat.
Informasi terbaru yang dirilis PSSI pekan lalu, Made telah mengumpulkan 65.894 suara untuk menjadi kiper utama.
Polling akan ditutup pada Kamis (4/1) nanti.
Made mengaku bangga. Baginya, kesempatan emas menjajal kekuatan Islandia yang notabene salah satu kontestan di Piala Dunia 2018 Rusia.
"Pastinya buat saya, itu menjadi suatu kebanggaan, masih mendapat kesempatan untuk main di timnas, apalagi lawan yang dihadapi ialah tim sekelas Islandia yang baru lolos ke Piala Dunia," jelasnya. (Persib/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved