Performa Milan semakin Memburuk

KEDATANGAN pelatih baru diharapkan dapat merestorasi mentalitas tim yang sedang terpuruk. Akan tetapi, dalam kasus AC Milan, hal itu tidak terjadi. Keputusan manajemen menyerahkan tongkat kepelatihan dari Vincenzo Montella kepada Gennaro Gattuso terbukti tidak tepat. Bukannya mengangkat performa tim, Gattuso terlihat semakin memperburuk situasi di ruang ganti. Setelah ditahan imbang tim promosi plus juru kunci Benevento, akhir pekan lalu, I Rossoneri--julukan Milan--kini malah dipermalukan tim antah berantah Rijeka di pertandingan terakhir babak penyisihan Grup D Liga Europa, Jumat (8/12).

AC Milan menyerah dengan skor 0-2 saat melawat di Stadion NHK Rijeka di Kroasia. Dwigol tim tuan rumah dicetak Jakov Puljic di menit ke-7 dan Marko Gavranovic di babak kedua. Hasil itu membuat Gattuso lagi-lagi naik pitam. Penyerang Andre Silva yang menjadi sasaran kekecewaan pelatih berjuluk Rino itu. "Kami semua tahu kualitasnya di pertandingan yang melibatkan tim nasional. Namun, hari ini ia kesulitan dan terlihat tidak menyatu dengan tim. Ketika Anda punya kesempatan membela Milan selama 90 menit, Anda harus menampilkan sesuatu yang lebih baik," tutur Gattuso.

Tidak hanya sampai di situ, pelatih yang punya temperamen tinggi itu juga menyebut tim asuhannya memalukan. "Saya merasa ketika sesuatu negatif terjadi, tim ini hanya mencoba menghilang dan kami harus mengubahnya. Ini terlihat ketika mereka gagal berkreasi secara psikologis," imbuhnya. Meskipun Milan kalah, status juara Grup D Liga Europa tidaklah berubah. Milan mengoleksi 11 poin dari enam pertandingan babak penyisihan, unggul tiga poin atas pesaing terdekat, AEK Athena, yang turut lolos ke babak 32 besar.
Selain Milan, klub besar yang lolos ialah Arsenal (Inggris), Marseille (Prancis), Lyon (Prancis), Lazio (Italia), serta Villarreal dan Athletic Bilbao (Spanyol).