Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Juergen Klopp Racun bagi si Biru

Satria Sakti Utama
25/11/2017 07:01
Juergen Klopp Racun bagi si Biru
(AP/Martin Rickett)

PELATIH Liverpool Juergen Klopp menjadi antidot performa Chelsea sejak kedatangannya pada dua tahun lalu.

Dalam empat kali duel di Liga Primer Inggris, the Blues, julukan Chelsea, selalu gagal meraih kemenangan.

Dua laga di antaranya dimenangi pelatih asal Jerman itu saat berkunjung ke Stamford Bridge. Dua laga sisa di Anfield, berakhir imbang.

Fakta itu membuat Chelsea amat mungkin terganjal lagi dalam usaha mengejar pemimpin klasemen, Manchester City, pada akhir pekan ini.

Skuat asuhan Antonio Conte akan menjadi tamu Liverpool, dini hari nanti.

Jamuan Liverpool untuk Chelsea kali ini dalam situasi yang tepat.

Si Merah, julukan Liverpool, sedang berada di trek yang baik setelah lima laga berakhir tanpa kekalahan.

Tren itu seakan melupakan periode buruk pada September hingga Oktober lalu.

Chelsea pantas waswas kala meladeni sektor serangan Liverpool.

Trio penyerang Liverpool, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah, tengah on fire.

Ketiganya membuat Liverpool sangat produktif belakangan ini.

Tidak main-main, tiga gol setiap laga dalam lima laga terakhir selalu dicatatkan Liverpool.

Hal itu membuat bintang Chelsea, Eden Hazard, bergidik.

Salah menjadi pemain yang paling membuat pesepak bola Belgia itu mengerutkan dahi.

Pemain yang juga pernah berseragam Chelsea itu telah mempersembahkan sembilan gol dan dua assist di kompetisi domestik sejauh ini.

"Dia masih teman saya. Kami masih sering berkomunikasi. Dia tidak mendapatkan kesempatan di Chelsea, tapi kami tahu kualitasnya. Dia penyerang yang luar biasa dan musim ini dia mencetak banyak gol," jelas Hazard.

Klopp bakal mempersiapkan formasi 4-3-3 dengan trisula Firmino-Mane-Salah menjadi andalan di lini depan.

Tugas pengatur ritme permainan akan berada di tangan Philippe Coutinho.

Manfaatkan kelemahan

Berbeda dengan barisan penyerang, lini belakang Liverpool masih bermasalah.

Hasil 3-3 melawan Sevilla dalam lanjutan Liga Champions tengah pekan ini menjadi bukti.

Keunggulan tiga gol di babak pertama harus dibuang sia-sia setelah Sevilla sukses menyamakan kedudukan setelah turun minum.

"Itu bukan hasil yang baik dan jangan sampai terulang lagi. Kami harus tersadar sepanjang waktu, dengan fokus 100%," ujar Coutinho.

Tiga gol balasan Sevilla terjadi karena kesalahan elementer lini pertahanan Liverpool. Kelemahan inilah yang mungkin dapat dimanfaatkan Chelsea.

Serangan balik cepat dengan mengandalkan ketajaman Alvaro Morata di lini depan dapat mengubah arah permainan.

Trio gelandang Chelsea, N'Golo Kante, Tiemoue Bakayoko, dan Cesc Fabregas ditempatkan pelatih Antonio Conte untuk mendominasi lini tengah, termasuk memutus kontak serangan sedari awal.

Secercah harapan bagi pertahanan Liverpool karena bek tengah utama Joel Matip amat mungkin dapat bermain.

Sebelumnya, Matip absen dalam dua laga karena masalah di pahanya.

Namun, Conte membantah hasil di Sevilla bisa dijadikan sebagai pegangan untuk menilai permainan Liverpool.

Menurutnya, Liverpool bermain sangat bagus di babak pertama dengan mampu mencetak tiga gol.

"Apa yang terjadi di babak kedua laga tersebut sulit dijelaskan. Namun, Liverpool juga memiliki kesempatan untuk menambah gol," ujar Conte.

(AFP/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya