Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Wakil Liga 1 Terganjal Lisensi

Nurul Fadillah
14/11/2017 01:00
Wakil Liga 1 Terganjal Lisensi
(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan memutuskan klub yang didaftarkan ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 22 November. Klub-klub tersebut didaftarkan untuk kompetisi antarklub Asia. Indonesia mendapat jatah satu slot di babak play-off Liga Champions Asia dan dua tiket di Piala AFC. Dua syarat klub bisa tampil di kompetisi tingkat Asia tersebut ialah harus memenuhi standar lisensi AFC dan juga berdasarkan peringkat di kompetisi. Pada kondisi normal, juara Liga 1, yakni Bhayangkara FC, menjadi wakil Indonesia di Liga Champions Asia.

Posisi kedua dan ketiga di klasemen akhir Liga 1, Bali United dan PSM Makassar, berhak ke Piala AFC. Namun, pada ajang antarklub Asia itu, klub peserta harus lolos lisensi dari AFC. Ini menjadi persoalan karena dari 18 klub Liga I, hanya 5 yang memenuhi syarat mendapatkan lisensi AFC. Arema FC dan Persib Bandung sudah dipastikan lolos. Tiga klub lagi, Bali United, Madura United, dan Persija Jakarta, diberi waktu hingga tiga bulan ke depan untuk melengkapi dokumen yang diperlukan agar bisa dinyatakan lolos verifikasi. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, mengungkapkan kuota klub yang bisa berlaga di level Asia akan ditentukan dalam rapat Komite Eksekutif AFC di Bangkok, Thailand, akhir November.

"Dalam rapat tersebut, AFC akan mendesain dua hal, yakni kuota dan nama klub. AFC punya tahapan, dari rapat tersebut akan diturunkan di level departemen kompetisi AFC untuk memastikan klub wakil Indonesia yang akan berlaga di Asia," ujar Joko di Jakarta, kemarin.
Joko menambahkan, berbarengan dengan rapat Exco AFC tersebut, PSSI akan melaporkan dua hal yang bisa menjadi pertimbangan. Pertama, peringkat terakhir kompetisi profesional Indonesia alias Liga 1 dan klub-klub yang mendapatkan lisensi. "Untuk perubahan kuota, penilaian AFC itu selalu mengkaitkan dengan performa setiap negara, liga, dan ditambah dengan kinerja tim nasional. Itu garis besar persyaratan yang diukur AFC untuk menentukan kuota dari tiap-tiap negara," lanjut Joko.

Mediasi Klub
PSSI menggelar mediasi untuk mencairkan ketegangan yang terjadi antara Madura United dan Bhayangkara FC. Pertemuan dilangsungkan di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (13/11). Berdasarkan mediasi tersebut, dua klub sepakat tidak ingin memperpanjang masalah dan memilih bersiap menghadapi kompetisi Liga 1 yang mulai bergulir, Februari tahun depan. Perwakilan Madura United, yakni manajer klub, Haruna Soemitro, meminta maaf atas pernyataan timnya yang mengklaim adanya ketidakwajaran saat menjamu Bhayangkara FC pada laga, akhir pekan lalu.

Pernyataan yang dimaksud ialah Madura United merasa terintimidasi akibat pengamanan ketat yang melibatkan pihak kepolisian yang dilakukan klub Bhayangkara FC hingga timnya harus menyerah dengan skor 1-3. "Saya sudah memberikan klarifikasi dan itulah dinamika kompetisi. Selamat kepada Bhayangkara FC karena sudah menjadi juara," ujar Haruna. Manajer Bayangkara FC, Sumardji, mengaku akan melupakan apa yang telah terjadi. Bahkan, timnya sudah siap menatap liga musim depan.
"Yang kami pikirkan saat ini ialah membenahi tim," pungkasnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya