PSSI Tambah Personel Wasit Asing

PEKAN ke-19 kompetisi tertinggi di Indonesia Liga 1 akhir pekan ini bakal dipimpin setidaknya tiga set wasit asing. Selasa (8/8),PSSI memastikan mendatangkan perangkat pertandingan asal Iran. Namun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria belum membagikan profil mereka ke publik. Wasit-wasit Iran yang baru datang ini memang di luar dari periodisasi yang telah direncanakan PSSI. Mereka awalnya dipersiapkan untuk periode kedua, yakni pada pekan ke-20 dan ke-21, tapi Federasi Sepak bola Iran (IRIFF) hanya memberikan pinjaman wasit pada pekan ke-19 dan ke-20.

“Kita kedatangan lagi dari Iran. Ini agak unik karena mereka datang di tengah-tengah periodisasi kita. Jadi Iran hanya konfirmasi di pekan ke-19 dan ke-20 dan kita tetap welcome,” kata Tisha di Kantor PSSI, Selasa (8/8). Tisha menyebut tidak mudah meminjam wasit besertifikat FIFA dari negara lain. Meskipun demikian, pengganti Ade Wellington itu menegaskan PSSI tidak akan sembarangan dalam memilih wasit asing yang akan bertugas di Indonesia. “Tidak semudah itu mendatang wasit kualitas FIFA yang memiliki kualitas tinggi, tapi kita tidak memaksakan mereka datang. Jika tidak bisa ya kami tidak menggantinya dengan kualitas yang lain,” imbuhnya.

Kedatangan wasit-wasit impor ini diharapkan mengatrol kualitas para pengadil lokal, salah satunya dengan melakukan diskusi antara wasit asing dan Tanah Air. Di kantor PSSI, dua set wasit asing dari Australia dan Kirgiztan berkesempatan mengadakan diskusi dengan lima wasit nasional, yakni A R Salasa, Mustafa Umarella, Hadiyana, M.Adung, dan M. Syamsuri. Diskusi diharapkan dapat memperkaya pengetahuan wasit lokal dalam mengatasi risiko dan kondisi apa pun yang terjadi di lapangan. “Ajang ini menjadi jembatan untuk mempercepat kita dalam meningkatkan kualitas kompetisi dari sisi wasit. Kita dapat banyak informasi dan pembaruan. Sikap dan ketegasan wasit sangat menentukan jalannya pertandingan, seperti kasus dari dua pertandingan yang mereka pimpin,” ujar Direktur Teknik PSSI Danurwindo yang hadir di diskusi itu. (Sat/R-4)