Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menginginkan agar program sepak bola yang diterapkan di klub-klub Indonesia bisa bergulir harmonis dan sejalan dengan tim nasional.
Menurut Direktur Teknik PSSI Danurwindo, dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Kamis (3/8), ujung dari sinkronisasi program tersebut adalah peningkatan prestasi tim nasional Indonesia. Dan hal itu lah yang dibahas dalam lokakarya dan evaluasi yang digelar Technical Study Group (TSG) pada 1-2 Agustus 2017 di Jakarta, bersama perwakilan-pewakilan klub Liga Indonesia.
"Perwakilan klub banyak memberikan saran dan tanggapan terkait peningkatan prestasi timnas. Masukan dari komunikasi dua arah ini bagus dan positif karena memang belum pernah dilakukan sebelumnya," ujar Danurwindo.
Salah satu bentuk penerapan kebijakan tersebut peningkatan komunikasi antara timnas dan para klub yang pemainnya dipanggil membela negara. Menurut Danurwindo, PSSI dan klub harus bekerja sama dalam memantau kondisi pemain sebelum ataupun setelah membela timnas.
"Klub meminta PSSI untuk sama-sama menjaga pemain. Contoh bila ada pemain cedera bersama timnas, diharapkan kondisinya dipulihkan kondisinya sebelum kembali ke klub," tutur dia.
Adapun PSSI saat ini mempersiapkan kurikulum sepak bola nasional bertajuk 'Indonesia Way' dan terbuka untuk masukan serta informasi dari praktisi sepak bola nasional. PSSI pun berharap pelatih-pelatih tim utama maupun pelatih U-19 Liga 1 mau menjadi duta pembentukan filosofi bermain Indonesia yang nantinya juga akan memuat sistem kepelatihan berjenjang sesuai usia pemain, filosofi bermain ala Indonesia dan strategi bertahan, menyerang, maupun transisi bermain yang disesuaikan dengan kondisi alam dan fisik pemain Indonesia.
Pelatih Bali United yang juga mantan pilar tim nasional, Widodo Cahyono Putro, menyambut baik program kurikulum tersebut. Namun, Widodo mengingatkan, untuk menerapkan hal itu perlu komunikasi teknis intens antara timnas dan klub.
"Komunikasi itu harus dilakukan berkelanjutan antara antara timnas dan klub yaitu bagaimana pelatih timnas berdialog dengan pelatih klub, bagaimana si pemain ini, gaya bermain dan sebagainya. Dengan demikian, nantinya pelatih di klub yang memahami lebih dalam tentang timnas dan di sisi lain, pelatih di timnas akan bisa memangkas waktu pemahaman terhadap pemain yang dipanggilnya," kata Widodo. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved