Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
TIM nasional Indonesia U-16 terancam kehilangan salah satu penyerang terbaik, Hamsa Lestaluhu, karena mengalami cedera lutut. Pemain asli binaan Tulehu itu mengalami benturan keras dan harus ditarik keluar lapangan saat menjalani laga uji tanding melawan Askot Persija Jakarta U-16 di Stadion Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta, Selasa (4/7) lalu. Dokter timnas Indonesia U-16 Alfan Nur Asyhar belum dapat memastikan seberapa parah cedera Hamsa hingga saat ini.
Alfan menyebut akan melihat hasil pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) terlebih dahulu. Akan tetapi, dokter yang juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu memastikan tidak ada dislokasi atau retak di lutut Hamsa.
"Ini masalah lutut yang saat berjalan karena terasa nyeri, maka kami butuh data lebih valid lagi. Kami harus lebih waspada karena masih anak muda. Nah, kevalidan dibutuhkan dari data MRI yang baru keluar nanti malam atau besok," kata Alfan saat dihubungi, Rabu (5/7). Hamsa menjadi salah seorang penyerang paling subur bagi timnas Indonesia U-16 setelah Rendi Juliansyah. Ia telah mencetak tujuh gol dari sejumlah pertandingan uji coba, dengan tiga di antaranya dia cetak saat turnamen Tien Phong Plastic Cup 2017 ketika 'Garuda Asia' menjadi juaranya. Di lain pihak, calon lawan timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-15 2017, yakni Australia U-16, hanya akan melakukan persiapan singkat selama empat hari sebelum bertolak ke Thailand, Jumat (7/7) mendatang.
Pelatih timnas Australia U-16 Tony Vidmar menyebut Piala AFF U-15 hanya sebagai ajang pemanasan bagi timnya sebelum mengikuti Pra Piala Asia U-16 2018, September 2017. "Ini pertama kalinya para pemain ini bermain bersama di Asia sehingga ini akan menjadi ajang pembelajaran yang besar bagi mereka. Ini ajang persiapan kami untuk kualifikasi (Piala Asia U-16 2018) pada September nanti," ucap Vidmar di laman resmi Federasi Sepak Bola Australia (FFA), Rabu(5/7). Vidmar memanggil 23 pemain yang didominasi tim-tim muda dari klub-klub A-League. "Kami akan menciptakan lingkungan yang sangat menantang untuk melihat pemain mana yang bisa bertahan dengan kerasnya sepak bola internasional," tambah Vidmar.
Tuan rumah Piala Dunia
Negara-negara Asia Tenggara mencoba merancang mimpi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk kali pertama sepanjang sejarah pada edisi 2034 mendatang. Berformat co-host, rancangan Piala Dunia 2034 dengan tuan rumah negara-negara ASEAN ini nantinya diproyeksikan layaknya Piala Dunia 2002 yang digelar di dua negara, yakni Korea Selatan dan Jepang. Meskipun belum ditentukan negara mana saja yang akan mewakili Asia Tenggara sebagai tuan rumah bersama, Indonesia dipastikan akan menjadi salah satunya.
Indonesia bahkan dinobatkan sebagai pemimpin ASEAN untuk mewujudkan mimpi tersebut. "Indonesia akan menjadi consortium leader di ASEAN untuk proses bidding yang finalnya pada 2026," ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Pembicaraan awal rencana itu akan dilakukan saat pertemuan anggota Asosiasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) di Nusa Dua, Bali, September mendatang. "Karena Piala Dunia sangat dinamis, kami harus membahas keuntungan co-hosting seperti tim yang tidak ikut kualifikasi," tandasnya. (R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved