Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Piala Konfederasi 2017, Waspada Teror Raja Asia

Satria Sakti Utama
19/6/2017 10:09
Piala Konfederasi 2017, Waspada Teror Raja Asia
(Timnas Australia berlatih di Fishtt stadium, Sochi, Rusia, jelang laga melawan Jerman---AP/Artur Lebedev)

JUARA Piala Dunia 2014, Jerman, melakoni laga pembuka Grup B Piala Konfederasi 2017 melawan wakil Asia Australia di Olimpiyskiy Stadion Sochi, malam ini. Di atas kertas, Jerman seharusnya diunggulkan dalam pertarungan ini. Namun, rekor dua pertemuan terakhir memberikan bukti Mile Jedinak dan kolega bukan lawan mudah.

Dalam laga bertajuk persahabatan, Socceros--julukan Australia--mampu mencuri kemenangan 2-1 pada Maret 2011 dan hasil seri 2-2, empat tahun berselang. Yang lebih mengesankan ialah Australia, yang tampil di Piala Konfederasi sebagai Raja Asia, selalu berstatus tim tamu dalam dua laga tersebut.

Keraguan Jerman dapat berbicara banyak dalam ajang pemanasan jelang gelaran puncak Piala Dunia itu semakin memuncak karena pelatih Joachim Loew hanya menyertakan pemain muda dalam tim. Meskipun demikian, bek AS Roma Antonio Rudiger mengambil sisi positif atas absennya sejumlah pemain utama. Tim muda der Panzer--julukan Jerman--punya hasrat tambahan untuk tampil maksimal di tengah keraguan yang ada.

"Grup kami mungkin tidaklah mudah. Kami bersaing dengan tiga tim yang kuat secara fisik. Australia akan mencoba mengalahkan kami," tutur bek 26 tahun itu.

Untuk Australia, laga di kota Pelabuhan Laut Hitam itu menjadi penampilan pertama sejak berpartisipasi pada 2005 lalu. Kala itu tim yang akrab dengan seragam kuning tersebut gagal lolos fase grup setelah menelan tiga kali kekalahan. Salah satunya, mereka dibekuk tuan rumah Jerman 3-4 dengan gol Michael Ballack and Lukas Podolski.

Arsitek timnas Australia Ange Postecoglou pun telah mematangkan timnya untuk memberikan hasil negatif bagi Jerman. Pelatih asal Yunani itu percaya kemenangan atas Jerman akan memudahkan langkah mereka menapaki dua laga berat, melawan Cile dan Kamerun.

"Anda ingin mendapatkan angka dan ingin mendapatkan penampilan yang kuat. Penampilan terbaik melawan Jerman memberikan kepercayaan diri untuk menghadapi yang lain," jelas Postecoglou.

Penuhi amanat Putin
Tim tuan rumah Rusia dapat memenuhi amanat sang Presiden Vladimir Putin untuk tidak tampil memalukan. Pada partai pembuka melawan Selandia Baru di Stadion Krestovsky, Sabtu (17/6) malam, Sbornaya--julukan Rusia--menang dengan skor dua gol tanpa balas.

"Ketika presiden negara kami keluar untuk berpidato, itu menggerakkan kami dan memberikan motivasi yang luar biasa, tapi itu menambah tanggung jawab kami. Namun, pada akhirnya kita mempersembahkan hasil yang baik," jelas pelatih Rusia Stanislav Cherchesov.

Cherchesov harus berterima kasih kepada bek tim lawan Michael Boxall atas gol bunuh diri pada menit ke-31. Rusia menggandakan keunggulan di babak kedua berkat sumbang gol penyerang utama Fedor Smolov.

Putin menyaksikan laga itu secara langsung dengan didampingi Presiden FIFA Gianni Infantino. Ia pun dapat tersenyum lebar dan menikmati pertandingan karena laga berakhir positif untuk Igor Akinfeev dkk.(Goal/AFP/Espn/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya