Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ciptakan Petaka Ulangan di Calderon

Satria Sakti Utama
10/5/2017 06:10
Ciptakan Petaka  Ulangan di Calderon
(Ist)

REAL Madrid punya segudang alasan untuk kembali menciptakan petaka untuk publik Vicente Calderon markas Atletico Madrid pada leg kedua semifinal Liga Champions Eropa, Kamis (11/5) dini hari WIB nanti.

Musim ini saja, stadion berkapasitas 55 ribu tempat duduk tersebut terlalu ramah kala disambangi Cristiano Ronaldo dkk di pentas domestik. Madrid menang telak 3-0, sekaligus menjadi kemenangan terbesar dalam lima tahun terakhir di Calderon.

Sosok entrenador Real Madrid Zinedine Zidane pun menjadi pengganjal lain bagi Atletico Madrid dari keterpurukan kekalahan 0-3 di leg pertama, tengah pekan lalu. Sejak ia menjadi suksesor Rafael Benitez, Los Rojiblancos julukan Atletico tidak sekali pun mencicipi hasil positif atas Real Madrid.

Lima pertemuan berlalu, Madrid setidaknya mengungguli seteru sekota di 3 laga yang berjalan pada waktu normal dan 1 kali imbang. Sisanya ialah laga final Liga Champions musim lalu yang harus disudahi melalui adu keberuntungan dari titik putih.

Menurut winger Real Madrid Lucas Vazquez, timnya kini tahu betul cara mengatasi permainan ekstra bertahan khas Atletico Madrid. “Setiap pertandingan melawan Atletico sangat sulit karena mereka tim yang hebat. Namun, kami tahu bagaimana mengalahkan mereka dan kami harap dapat melakukan apa pun untuk mencapai tujuan kami,” tukasnya.

Aroma wangi partai final di Cardiff memang sudah tercium di hidung punggawa Los Galacticos julukan Madrid. Trigol Ronaldo di Santiago Bernabeu, pekan lalu, membuat langkah Madrid menjadi sangat ringan. Real Madrid hanya perlu menahan Atletico untuk tidak mencetak dua gol atau lebih demi menuju partai puncak ketiga dalam satu dekade terakhir.

Meskipun demikian, Zizou julukan Zidane meminta anak asuhnya untuk tidak mengalihkan fokus mereka soal kemungkinan meraih gelar ganda pada kompetisi domestik dan Eropa. Madrid sudah hampir tidak mencicipi euforia meraih dua piala bergengsi di satu musim sejak 1958.

“Kami punya empat pertandingan tersisa. Kami tidak berpikir soal dobel gelar. Saya tidak pernah bermimpi,” kata Zidane.


Melawan mustahil

Gelandang Atletico Madrid Saul Niguez tidak menampik situasi kamar ganti yang sedikit kelam. Tertinggal defisit tiga gol dari lawan sekelas Real Madrid dirasa sangat mustahil bagi Atletico untuk mengubah jalan nasib. Walaupun begitu, Saul memastikan timnya akan habis-habisan.

“Setelah leg pertama situasi menjadi sulit, tapi bermain di kandang merupakan nilai plus. Kami akan memberikan segalanya untuk fan. Soal kami melaju ke final atau tidak, akan ada kebanggaan karena kami memberikan semuanya,” tukas Saul.

Atletico Madrid akan tertinggal dari sang rival dalam hal kondisi fisik pemain. Zidane yang melanjutkan strategi rotasi pemain bakal diisi skuat yang lebih segar.

Sebaliknya, Diego Simeone tidak punya pilihan lain untuk tidak memainkan tim utama dalam ajang La Liga demi mengamankan tiket langsung Liga Champions. (AFP/Goal/UEFA/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik