Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEPANJANG sejarah Liga Champions Eropa, tidak pernah ada tim yang mampu mengonversi ketertinggalan 0-2 di kandang pada leg pertama semifinal menjadi tiket final.
Namun, bukan berarti AS Monaco akan datang ke Juventus Stadium Rabu (10/5) dini hari nanti dengan mental kalah sebelum bertanding.
Dalam menghadapi Juventus di leg kedua semifinal Liga Champpions, tim asal Ligue 1 itu memang akan menjalani misi mustahil.
Sejauh ini hanya dua tim yang mampu bangkit dari keterpurukan pascakekalahan di kandang sendiri pada pertemuan pertama babak knock-out.
Raksasa Belanda, Ajax Amsterdam, menjadi tim pertama yang melakukannya lebih dari dua dekade silam saat menaklukkan Panathinaikos pada musim 1995-96.
Setelah itu ada Inter Milan saat menyingkirkan wakil Jerman Bayern Muenchen enam tahun lalu.
Namun, keduanya hanya memiliki defisit satu gol sebelum melakoni leg kedua.
Situasi kian sulit karena 'si Nyonya Tua'--julukan Juventus--memenangi 11 kali pertarungan di fase gugur atas wakil Ligue 1, dua di antara-nya melawan Monaco sendiri.
Sang calon tuan rumah pun belum pernah merasakan kalah dengan gap dua gol atau lebih di kandang sejak April 2013.
Satu-satunya hal yang me-ringankan skuat asuhan Leonardo Jardim ialah kesuksesan menaklukkan Nancy, akhir pekan lalu.
Kemenangan itu mendekatkan Fabinho dkk untuk mengangkat trofi domestik musim ini.
"Kami harus menjaga kepercayaan diri ini. Jika kami mencetak gol di awal laga, tentu itu akan membuat kami berpeluang mengubah segalanya," tukas Jardim.
Monaco dikenal sebagai pemburu gol dengan catatan 139 kali menjebol gawang lawan dalam 55 pertandingan di semua kompetisi.
Namun, keahlian itu padam pada pertemuan pertama kontra Juventus di Stade Louis II.
Jardim pun berharap anak-anak asuhnya mampu kembali tajam dengan tumpuan utama di pundak Radamel Falcao dan Kylian Mbappe.
Bertahan
Hal itu tentu menjadi pekerjaan rumah yang cukup rumit bagi pelatih 42 tahun tersebut.
Apalagi seni bertahan I Bianconeri merupakan salah satu yang terbaik di dunia dengan hanya kebobolan dua gol dalam 11 laga Liga Champions musim ini.
Kiper Gianluigi Buffon yang tampil gemilang di leg pertama pun bakal tampil segar di partai penentuan ini karena diistirahatkan di derby Turin, akhir pekan lalu.
Hal yang sama berlaku pada Giorgio Chiellini, Dani Alves, dan Miralem Pjanic.
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengambil pelajaran penting dari derby kontra Torino yang berakhir 1-1 itu.
Tim 'Hitam-Putih' tampil buruk dengan nyaris kalah sebelum Gonzalo Higuain menyamakan skor di masa injury.
"Kami membuat banyak peluang, tapi kehilangan ketajaman. Kami masih terlalu di-selimuti euforia (kemenangan di leg satu atas Monaco) dan itulah yang harus menjadi perhatian," tukas Allegri.
Di sisi lain, terdapat hal lain yang cukup merisaukan mantan pelatih AC Milan itu.
Salah satu juru gedor terbaiknya, Paulo Dybala, harus ditarik keluar di tengah pertandingan karena cedera otot ringan. (AFP/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved