Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANUSIA merupakan hamba Allah, maka sudah sewajarnya manusia mendapatkan petunjuk langsung dari-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Untuk itu, Allah telah menurunkan Alquran sebagai pedoman dan pembimbing manusia mencapai keberhasilan di dunia dan di akhirat. "Dalam Surah Albaqarah ayat 2 Allah menegaskan, 'Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa'. Jadi, tidaklah masuk akal apabila manusia tidak berpedoman kepada Alquran. Sebab, hanya Allah yang mengetahui segalanya tentang manusia dan bumi yang diciptakan-Nya," ujar Ustaz Suhairi Ilyas dalam khotbahnya di Masjid Al Azhar, Jakarta, Kamis (23/6).
Ayat tersebut, lanjutnya, merupakan penegasan Allah bahwa Alquran merupakan sesuatu yang mutlak sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa. Alquran juga disebut sebagai alfurqon atau pemisah antara yang benar dan yang salah. "Alquran membimbing manusia pada jalan hidup yang lebih baik dan berkualitas." Manusia, lanjut Suhairi, perlu senantiasa menyadari bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Akhiratlah yang menjadi tujuan akhir. Kehidupan sejati ada di sana. Untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, Allah sudah menunjukkan jalannya melalui Alquran. "Dunia dan akhirat ciptaan Allah. Allah Maha Tahu semua hal terkait dengan dunia dan akhirat. Maka, Allahlah yang paling pantas memberikan petunjuk bagaimana kita bisa mencapai keselamatan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat."
Suhairi mengungkapkan Nabi Muhammad SAW merupakan satu-satunya manusia yang telah berhasil memimpin umatnya dengan waktu relatif singkat, yakni hanya kurang dari 23 tahun, tetapi beliau memimpin dengan sukses. Keberhasilan tersebut sepenuhnya karena Rasulullah berpedoman kepada Alquran. "Karena itu, pada detik-detik terakhir sebelum beliau wafat, Nabi berpesan agar kita tidak meninggalkan dua pedoman hidup. Yakni, Alquran dan sunah Nabi. Jika kita berpegang teguh pada keduanya, niscaya kita tidak akan pernah krisis dan sesat," terang Suhairi. Jika manusia tidak berpedoman pada Alquran, krisis rumah tangga, negara, dan dunia akan terjadi.
Prinsip 5M
Lebih lanjut Suhairi menjelaskan, untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman kehidupan, manusia perlu menjalankan prinsip 5 M. Pertama, manusia harus mengimani Alquran dan meyakini bahwa Alquran itu merupakan firman Allah yang sifatnya mutlak. "Harus pula meyakini bahwa Alquran dapat menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat." Kedua, membaca Alquran dengan tajwid yang benar, sebab arti Alquran tidak lepas dari tajwid. Kemudian yang ketiga ialah berusaha memahaminya. Keempat ialah mengamalkan semampu manusia, bukan semaunya.
Yang terakhir ialah mendakwahkan Alquran. Yakni, mengajak orang-orang untuk mengamalkan apa yang diperintahkan dalam Alquran sesuai prinsip amar maruf nahi munkar (mendorong pada kebaikan, mencegah kejahatan). "Terlebih kepada keluarga kita sendiri, kalau mengajak untuk beribadah jangan asal-asalan karena keluarga merupakan tanggung jawab kita di hadapan Allah. Tanggung jawab orangtua pada anak bukan cuma memenuhi kebutuhan pakaian, makan, dan minum, melainkan juga mengajak untuk beribadah pada Allah SWT," pungkas Suhairi. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved