Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
DARI Abu Umamah al-Bahili, Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Alquran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya." Hadis sahih ini diriwayatkan Imam Muslim. Syafaat Alquran padahari kiamat ialah nyata dan tidak terbantahkan. Namun, untuk mendapatkan syafaat Alquran, seseorang harus memiliki hati yang terikat kuat dan menjadikan Alquran sebagai bacaan utama dan berpegang teguh pada isikandungannya.
Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Ditjen Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Subhan Nur, menyampaikan, ada beberapa bentuk syafaat atau pertolongan Alquran di akhirat bagi mereka yang menjadikannya sahabat karib di dunia.
Pertama, Alquran akan menjadi tameng dari siksa kubur. Diriwayatkan, jika manusia masuk ke kubur kemudian muncul semburan api sebagai siksa kubur yang akan melumatnya dari berbagai arah, Alquran datang untuk menyelamatkan.
Syafaat kedua, lanjut Subhan, Alquran akan menjadi mahkota bagi orangtuanya. Bagi orangtua yang berhasil mendidik anak-anak untuk cinta atau menjadi penghafal Alquran (hafi z), Allah SWT menjanjikan kepada mereka di surga, sebuah mahkota yang bersinar terang bagaikan sinar matahari. "Selain itu, para penghafal Alquran juga bisa memberi syafaat dan menyelamatkan 10 anggota keluarganya yang lain," jelasnya seperti dikutip dari laman Kemenag, kemarin.
Ayat-ayat Alquran, kata Subhan, ibarat anakanak tangga yang akan mengantarkan pembacanya kepada tangga tertinggi di sisi Allah SWT. Keindahan suara bacaan Alquran di dunia akan mengusik perhatian Allah dan memunculkan kerinduan untuk mendengarkan kembali di surga.
Karena itu, Allah SWT memerintahkan pembaca Alquran untuk naik ke tangga kemuliaan hingga mencapai anak tangga sesuai dengan akhir ayat yang dibaca di dunia. Semakin bertambah ayat yang dibaca, semakin tinggi pula anak-anak tangga kemuliaan yang dinaiki, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,
"Sesungguhnya derajatmu (disurga) menurut akhir ayat yang engkau baca." Subhan mengingatkan, jika Alquran hanya dijadikan sebagai penghias dinding, mahar pernikahan, atau pelengkap aksesori rumah tanpa membaca dan mengamalkan isi kandungannya, Alquran akan menarik pemilik mushaf ke dalam kobaran api neraka.
Dua kali Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Alquran diturunkan sebanyak dua kali. Momen pertama, Alquran turun sekaligus dari lauhulmahfuz (kitab yang terjaga, kitab di mana Allah mencatat seluruh peristiwa alam semesta) ke langit dunia pada peristiwa Lailatulqadar.
"Peristiwa ini terjadi pada al asyrul awakhir min ramadhan (10 hari terakhir Ramadan), yakni dimulai pada malam ke-21," ungkap alumnus Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, saat memberikan tausiah Ramadannya. Riwayat lain menyebutkan bahwa Alquran turun secara bertahap yang ditandai dengan penerimaan wahyu oleh Rasulullah SAW berupa Surah Al Alaq di Gua Hira.
Peristiwa ini terjadi pada 10 hari kedua, tepatnya pada 17 Ramadan, seperti yang tertulis dalam Surah Al Anfal ayat 1. Lewat peristiwa turunnya Alquran, Ma'ruf Amin mengajak masyarakat muslim untuk membaca Alquran dan memohon ampun kepada Allah SWT. "Saat-saat yang baik ini, ketika harus di rumah, mari kita manfaatkan dengan banyak berdoa, beristigfar, dan membaca Alquran," pungkasnya. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved