Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
TANDA-TANDA kebesaran Allah tersebar di langit dan bumi dan dapat dilihat orang-orang yang mau yakin dan percaya. Tafsir Al Misbah episode ke-8 membahas surah ke-45, Al Jasiyah. Dalam surah itu dibahas tanda-tanda kebesaran Allah dan cara Allah berbicara melalui alam raya. Surah Al Jasiyah turun di Mekah sehingga membahas seputar Alquran, keesaan Tuhan, kuasa Allah, hari kemudian, dan lain sebagainya. Pada ayat 1-2, Allah berfi rman, "Ha mim tanzilul kitabi minallahil 'azizil hakim." Ini serupa dengan pembuka ayat-ayat yang lalu, berbicara tentang Al Kitab, tentang keagungan, dan hikmah.
Ayat selanjutnya berbunyi, "Inna fi ssamawati walardi la'ayatil lil mu'minin. Sesungguhnya di aneka langit--bukan satu langit, banyak langit--dan di bumi ada ayat-ayat untuk orangorang yang mau percaya." Pertama, kita harus tahu dulu apa artinya ayat. Ayat itu tanda kuasa Allah. Tanda kemahatahuan Allah. Kedua, tanda buat manusia. Maksudnya, rambu jalan buat manusia. Di langit dan di bumi ada tanda-tanda kuasa Allah.
Di langit itu tanda kuasa Allah, dapat dilihat bahwa langit ada wujudnya. Tidak mungkin sesuatu yang wujud itu tanpa ada yang mewujudkannya. Seperti halnya matahari yang terbenam tiap harinya, tidak terjadi dengan sendirinya. Semua ada yang mengatur. Kalau Anda tidak sadar tentang itu, Anda tidak akan sadar tentang Tuhan. Di bumi, kita bisa melihat binatang dan tumbuhan yang indah sebagai tandatanda. Jadi, bukti-bukti tentang kuasa Tuhan ada dalam wujudnya, sistem kerjanya, dan keindahannya. Ayat ialah rambu perjalanan menuju Tuhan. Ayat berikutnya (4) berbicara tentang manusia.
Wa fi khalqikum wa ma yabussu min dabbatin ayatul liqaumiy yuqinun. Pada penciptaanmu juga ada ayat, ada tanda kekuasaan Allah. Contoh yang mudah, menjelang lahir, posisi bayi berbalik, kepala berada di bawah. Setelah lahir dia menangis, tidak ada yang mengajari. Tuhan yang mengatur. "Wafi amfusikum afala tubsiruun. Dalam diri kamu ada tanda, tapi kamu tidak mengenal dirimu. Dalam dirimu tersimpul seluruh alam raya ini."
Selanjutnya, "Wa ma yabussu min dabbatin ayatul liqaumiy yuqinun." Jadi, itu semua ayat-ayat bagi orangorang yang mau yakin. Ada pula soal perbedaan siang dan malam serta bagaimana Allah menurunkan rizki dari langit, seperti diterangkan dalam ayat 5, "Wakhtilafi llaili wannahari wa ma anzalallahu minassama'i mir rizqin fa ahya bihil arda ba'da mautiha wa tasrifi rriyahi ayatul liqaumiy ya'qilun." Misalnya, sinar matahari. Kalau tidak ada sinar matahari kita tidak bisa hidup. Siapa yang mengatur itu? Pasti ada pengaturnya dan pasti pengaturnya hanya satu. Hal-hal tersebut layaklah menjadi perenungan kita atas tandatanda kebesaran Allah di alam raya. (Ifa/H-3)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved