Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pandemi dalam Bahasan Alquran

Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
25/4/2020 06:15
Pandemi dalam Bahasan Alquran
Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta(Seno)

KITAB suci Alquran sudah 14 abad lebih memperingatkan umat manusia akan adanya bahaya dalam bentuk pandemi atau epidemi, tetapi kita belum begitu sadar.

Saat sekarang isu yang paling hangat ialah munculnya virus korona baru atau covid-19. Munculnya epidemi umumnya disebabkan oleh tiga hal. Pertama, adanya resistensi polusi organisma inang rendah atau jika peluang bagi patogen untuk pindah dari organisma inang yang satu ke organisme inang yang lain meningkat.

Penyebab kedua ialah meningkatnya virulensi patogen antara lain sebagai akibat rendahnya resistensi (daya tahan tubuh manusia) seperti awal mula berjangkitnya epidemi influensa.

Penyebab ketiga, epidemi suatu penyakit juga sering timbul sesudah terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi dan banjir besar.

Bukan hanya virus korona dan variannya, beberapa virus mematikan lainnya juga kini sudah bermunculan seperti virus HIV (human immunodefi ciency virus), sejenis virus yang menyebabkan rontoknya daya tahan tubuh melawan penyakit. Dampak virus itu lebih populer disebut dengan penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome).

Belum lagi munculnya virus dari binatang dan burung yang bermutasi kepada tubuh manusia, seperti virus antraks dan flu burung, dan entah virus jenis apa lagi yang akan datang. Virus tipe zoononis tersebut berarti dapat menular antara hewan dan manusia. Tanda umum infeksi dari virus itu antara lain demam, batuk, sesak napas, hingga kesulitan bernapas.

Melampaui SARS

Dikutip dari BBC, jumlah kasus infeksi virus korona di seluruh dunia kini telah melampaui jumlah infeksi akibat epidemi SARS yang terjadi pada 2003.

Saat itu, selama delapan bulan mewabah, ada sekitar 8.100 kasus SARS terjadi di sejumlah negara. Sementara itu, hingga Sabtu (1/2),
kasus virus korona baru yang sudah terkonfirmasi mencapai lebih dari 11.000 kasus sejak muncul pada Desember 2019.

Meski demikian, kasus kematian karena virus korona baru atau covid-19 sejauh ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kasus kematian yang diakibatkan epidemi SARS. Hingga Sabtu (1/2) siang, virus korona baru menimbulkan 244 kasus kematian. Sebaliknya, jumlah kasus kematian pada awal wabah SARS sudah sangat fantastis.

Sikap kita menghadapi pandemi ini bukan hanya menjerit ketakutan. Seharusnya umat manusia menjadikan peristiwa ini sebagai lesson learning, pembelajaran berharga buat kita sebagai warga bangsa dan umat beragama.

Kita tidak boleh lengah dan sembrono dalam menjalani kehidupan ini, tetapi perlu selalu mawas diri dan senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahakuasa.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah