Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Takwa di Jalan Allah

(Dhk/H-3)
08/5/2019 03:45
 Takwa di Jalan Allah
Quraish Shihab(MI/Seno)

PEMBAHASAN Surah Az Zukhruf ayat 68-89 berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya yang berbicara mengenai orang yang bersahabat dan berkasih sayang. Namun, di hari kemudian nanti bisa menjadi musuh, kecuali mereka yang jalinan persaudaraannya berdasarkan ketakwaan.

Allah telah menggambarkan dalam ayat-ayat yang lalu tentang keadaan Bani Israil yang memperoleh azab yang amat pedih di hari kiamat karena kezaliman mereka. Di sisi lain, Allah SWT juga menggambarkan kenikmatan yang akan diperoleh orang-orang saleh di dalam surga.

Maka, pada ayat ke-68 Surah Az Zukhruf dikatakan, "Wahai hamba-hamba-Ku yang mengikuti jalan-Ku, tidak ada ketakutan bagimu pada hari kiamat itu dan tidak pula kamu bersedih hati dalam menghadapi keadaan apa pun pada hari itu."

Allah menegaskan hal itu kepada orang-orang yang bertakwa, agar tidak perlu takut dan resah akan ada sesuatu yang buruk menimpa di akhirat nanti. Hal itu dijanjikan tidak akan terjadi kepada orang yang percaya kepada ayat-ayat Allah.

Ayat-ayat Allah ada dua macam, yakni yang terbaca dan terhampar. Ayat Allah yang terbaca seperti tertulis dalam Alquran. Sementara itu, ayat Allah yang terhampar ialah alam semesta ini sebagai tanda serta wujud keesaan-Nya.

Yang perlu dilakukan sebagai orang yang bertakwa ialah berserah diri kepada-Nya. Kita di dunia ini memiliki utang kepada Allah terlalu banyak melalui berbagai nikmat yang diberikan. Maka itu, seorang muslimin harus berserah diri kepada-Nya.

Allah telah menganugerahkan sekian banyak hal dan dalam saat yang sama Allah juga menugaskan kita berbagai perintah, antara lain sebagai khalifah di bumi, menjalani salat, puasa, berbuat kebaikan, dan sebagainya.

Akan tetapi, kita tidak bisa mengklaim telah melakukan seluruh perintah-Nya karena anugerah yang diberikan Allah terlalu banyak. Maka kita harus berserah diri dengan totalitas. Itu karena Allah akan memberikan surga kepada mereka yang berserah diri.

Allah tidak hanya menawarkan surga bagi mereka yang taat, patuh, dan mau berserah diri. Sebaliknya, bagi mereka yang durhaka, Allah menawarkan siksa. Ini merupakan pilihan yang ditawarkan dalam hidup kita.

Siksa itu akan menyentuh seluruh wujudnya bagi yang durhaka. Bahkan, dalam siksa jahanam bersifat kekal. Mereka yang diberi siksa tidak akan dikurangi atau tidak diringankan.

Perlu dipahami, bahwa Allah ataupun malaikat tidak menyiksa mereka yang durhaka, tetapi mereka menyiksa dirinya sendiri sebab dalam hidup mereka sudah diberi pilihan apakah di jalan yang takwa atau bukan. (Dhk/H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
  • Mendalami Makna Ayat Al-Qur’an Melalui Aplikasi

    31/10/2023 20:36

    Aplikasi Tafsir Al-Mishbah yang dirancang untuk membuat ajaran Al-Qur’an lebih mudah diakses seluruh lapisan masyarakat pada era digitalisasi yang pesat.

  • Tafsir Al-Mishbah Karya Quraish Shihab Hadir di Aplikasi Android

    31/10/2023 19:01

    PUSAT Studi Al-Qur’an melucurkan aplikasi Tafsir Al-Mishbah karya Prof Quraish Shihab. 

  • Kemuliaan yang Hakiki

    29/4/2022 04:10

    KITA sering mendengar kata kemuliaan. Apa kemuliaan itu? Ia biasa diartikan dengan kedudukan tinggi yang mengundang pemiliknya dihormati.

  • Makna Hijrah

    24/4/2022 04:10

    TAHUKAH Anda, apa arti hijrah? Hijrah dari segi bahasa mempunyai dua makna

  • Hati Nurani

    22/4/2022 04:10

    KITA semua pasti pernah mendengar hati nurani? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hati nurani bisa diartikan antara lain perasaan hati yang sedalam-dalamnya

  • Hakikat Ilmu

    17/4/2022 04:20

    KALI ini kita akan berbicara tentang makna ilmu. Ilmu terambil dari bahasa Arab

Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah