Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMBAHASAN Surah Az Zukhruf ayat 68-89 berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya yang berbicara mengenai orang yang bersahabat dan berkasih sayang. Namun, di hari kemudian nanti bisa menjadi musuh, kecuali mereka yang jalinan persaudaraannya berdasarkan ketakwaan.
Allah telah menggambarkan dalam ayat-ayat yang lalu tentang keadaan Bani Israil yang memperoleh azab yang amat pedih di hari kiamat karena kezaliman mereka. Di sisi lain, Allah SWT juga menggambarkan kenikmatan yang akan diperoleh orang-orang saleh di dalam surga.
Maka, pada ayat ke-68 Surah Az Zukhruf dikatakan, "Wahai hamba-hamba-Ku yang mengikuti jalan-Ku, tidak ada ketakutan bagimu pada hari kiamat itu dan tidak pula kamu bersedih hati dalam menghadapi keadaan apa pun pada hari itu."
Allah menegaskan hal itu kepada orang-orang yang bertakwa, agar tidak perlu takut dan resah akan ada sesuatu yang buruk menimpa di akhirat nanti. Hal itu dijanjikan tidak akan terjadi kepada orang yang percaya kepada ayat-ayat Allah.
Ayat-ayat Allah ada dua macam, yakni yang terbaca dan terhampar. Ayat Allah yang terbaca seperti tertulis dalam Alquran. Sementara itu, ayat Allah yang terhampar ialah alam semesta ini sebagai tanda serta wujud keesaan-Nya.
Yang perlu dilakukan sebagai orang yang bertakwa ialah berserah diri kepada-Nya. Kita di dunia ini memiliki utang kepada Allah terlalu banyak melalui berbagai nikmat yang diberikan. Maka itu, seorang muslimin harus berserah diri kepada-Nya.
Allah telah menganugerahkan sekian banyak hal dan dalam saat yang sama Allah juga menugaskan kita berbagai perintah, antara lain sebagai khalifah di bumi, menjalani salat, puasa, berbuat kebaikan, dan sebagainya.
Akan tetapi, kita tidak bisa mengklaim telah melakukan seluruh perintah-Nya karena anugerah yang diberikan Allah terlalu banyak. Maka kita harus berserah diri dengan totalitas. Itu karena Allah akan memberikan surga kepada mereka yang berserah diri.
Allah tidak hanya menawarkan surga bagi mereka yang taat, patuh, dan mau berserah diri. Sebaliknya, bagi mereka yang durhaka, Allah menawarkan siksa. Ini merupakan pilihan yang ditawarkan dalam hidup kita.
Siksa itu akan menyentuh seluruh wujudnya bagi yang durhaka. Bahkan, dalam siksa jahanam bersifat kekal. Mereka yang diberi siksa tidak akan dikurangi atau tidak diringankan.
Perlu dipahami, bahwa Allah ataupun malaikat tidak menyiksa mereka yang durhaka, tetapi mereka menyiksa dirinya sendiri sebab dalam hidup mereka sudah diberi pilihan apakah di jalan yang takwa atau bukan. (Dhk/H-3)
KALI ini kita akan berbicara tentang makna ilmu. Ilmu terambil dari bahasa Arab
KITA semua pasti pernah mendengar hati nurani? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hati nurani bisa diartikan antara lain perasaan hati yang sedalam-dalamnya
TAHUKAH Anda, apa arti hijrah? Hijrah dari segi bahasa mempunyai dua makna
KITA sering mendengar kata kemuliaan. Apa kemuliaan itu? Ia biasa diartikan dengan kedudukan tinggi yang mengundang pemiliknya dihormati.
TAFSIR Al Mishbah episode kedua ini akan membahas Surah Al Mujaadilah ayat 5-7. Ayat tersebut menjelaskan betapa Allah Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan bumi
DALAM kehidupan sehari-hari tak jarang dua orang berbicara, bahkan berbisik membicarakan sebuah rahasia, kebaikan atau keburukan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved