Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TRAH Cendana mulai kembali aktif berpolitik. Tak hanya bermanuver di Pilgub DKI Jakarta 2017, pentas Pemilu Presiden 2019 juga dibidik. Aktivitas tersebut diduga sebagai langkah awal mengembalikan kejayaan keluarga Cendana seperti pada era Orde Baru.
Minggu lalu, keluarga Cendana menggelar peringatan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) di Masjid At Tin dengan memberikan panggung kepada pasangan calon nomor urut tiga di pilkada DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sedangkan kandidat lainnya yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dibiarkan mendapat hadangan dari massa.
Di pentas Pilpres 2019, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mulai kembali digadang-gadang menjadi calon presiden. Kali ini, Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo) menyatakan bakal mengusung Tommy.
Meski demikian, menurut Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, manuver kelompok politik Cendana tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Publik tidak akan membiarkan upaya-upaya keluarga Cendana kembali berkuasa.
“Khususnya generasi milenial. Mereka dididik untuk kritis, dialogis, dan transparan. Keluarga Cendana bakal berhadapan dengan generasi ini kalau mau kembali berkuasa. Enggak mungkin mereka enggak paham mengenai buruknya rezim Orba itu. Mereka pasti menolak. Jadi, sudahlah, Orba itu enggak mungkin kembali,” ujar Ray dalam diskusi Kebangkitan Trah Cendana di Media Center Cemara 19, Menteng, Jakarta, kemarin.
Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan niat keluarga Cendana untuk berkuasa kembali dengan menunggangi pilgub DKI Jakarta melukai rakyat Indonesia. Kejayaan keluarga Cendana di era Orde Baru didapat dengan pertumpahan darah.
“Kalau mau berkiprah kembali sebaiknya menyampaikan permintaan maaf dulu,” ujar Eva.
Namun, menurut Eva, hak politik keluarga Cendana tidak bisa dibatasi. Hanya, jika mau berpolitik, keluarga Cendana harus mengikuti aturan main yang berlaku saat ini. (Deo/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved