Tidak Mengharapkan Dana dari Warga

CALON Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandia­ga Uno telah mengeluarkan hampir Rp7 miliar dari dana pribadinya untuk kampanye di putaran kedua. Hal itu diakui Sandiaga di sela-sela kampanye di Kawasan Petojo Binatu Raya, Jakarta, kemarin. “Jumlahnya Rp5 miliar-Rp7 miliar dari kami, itu dari kantong pribadi,” ujar Sandiaga.

Sandiaga mengaku tidak berharap banyak dari sumbangan masyarakat sebab pendukungnya yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sudah sulit kehidupannya.

“Dana itu sudah sejak 7 Maret lalu. Dari partai sudah ada yang masuk juga, tetapi belum tahu. Untuk masyarakat kita tidak terlalu berharap banyak, banyak (pendukung kami) yang kelas menengah ke bawah, buat makan saja susah,” cetusnya.

Diketahui jelang putaran kedua Sandiaga pernah mengatakan akan lebih berhemat dan tidak jor-joran. Sandiaga menargetkan pada kampanye putaran kedua yang hanya selama satu bulan, paslon nomor urut tiga hanya menghabiskan kurang dari Rp20 miliar.

Pada putaran pertama, dana yang dihabiskan paslon Gerindra-PKS selama 4 bulan melaksanakan kampanye mencapai Rp64,7 miliar dari total penerimaan dana kampanye Rp65,3 miliar.

Kebutuhan yang paling banyak ialah biaya penyebaran bahan kampanye Rp19,2 miliar atau 30% dari total anggaran. Dari dana tersebut paling banyak untuk pembuatan kaus Rp15,1 miliar.

Sementara itu, calon Gubernur Anies Baswedan melakukan salat Jumat di Masjid Nurul Iman, Blok M Square. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan rutin salat Jumat keliling.

Di tengah kegiatan tersebut, Anies sempat terkejut mendengar informasi lift jatuh di Blok M Square, Jakarta Selatan. “Iya tadi sebelum ada lift jatuh, Pak Anies ikut salat Jumat di Masjid Blok M lantai 7,” kata seorang pengunjung bernama Wadha.

Anies, kata dia, lalu memilih jalur lain meninggalkan Blok M Square. (Nyu/MTVNP-5)